Keunikan Kain Sutera di Desa Tenjowaringin

Ilustrasi.(Net)
TERLETAK di antara perbatasan Kabupaten Garut dan Tasikmalaya,
Desa Tenjowaringin Kecamatan Selawu Kab. Tasikmalaya, ternyata
memiliki potensi yang cukup unik dalam pembuatan kain sutera.
Kain sutera yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Tenjowaringin
ini, terbilang unik. Karena dari hasil itu pula masyarakat desa
tersebut kelihatan memiliki taraf hidup yang lebih baik
dibandingkan sebelumnya.
Upaya pengembangan kerajinan kain sutera di desa tersebut
membawa dampak positif terhadap taraf hidup masyarakat setempat.
Mengingat rata-rata per bulan penghasilan yang didapatkan dari
hasil kerajinan batik ini, mencapai Rp98 juta. Sedangkan biaya
operasi yang dikeluarkan untuk gaji karyawan sekitar 95 orang
mencapai antara Rp4 - Rp10 juta.
Hal yang cukup menguntungkan bagi pengembangan kerajinan kain
sutera di desa ini, hampir semua peralatan untuk pembuatan kain
tersebut dirakit sendiri oleh penduduk desa tersebut.
Harus diakui, sebenarnya tidak mudah mengelola usaha yang
berbasiskan pada masyarakat ini. Kesulitan yang sering dialami,
biasanya dalam hal pemasarannya. Meskipun saat ini sudah
ada perusahaan yang datang langsung ke desa, namun tetap saja
masalah pemasaran menjadi persoalan tersendiri dalam pengembangan
kain sutera ini.
Tidak jarang kain sutera yang dihasilkan oleh Desa Tenjowaringin
itu diekspor ke luar negeri seperti Malaysia, Belanda, dll.
Meskipun demikian, pihaknya tetap merasakan kesulitan dalam
memasarkan kain sutera yang sudah jadi (hasil tenunan).
Satu hari, para pekerja yang sudah cukup lama mengelola kerajinan
kain sutera ini mampu menghasilkan sekitar 50 meter kain mentah.
Untuk lebih mengembangkan lagi motif-motif kain sutera di desa
tersebut, kerap dilakukan upaya menciptakan motif-motif baru.
Untuk sampai ke lokasi pembuatan kain sutera, sebenarnya tidak
susah. Karena akses jalan menuju ke sana sudah terbilang sangat
bagus. Selain itu, cukup banyak kendaraan umum yang melintasi
desa tersebut. Dilihat dari letaknya, meskipun desa ini secara
administratif berada di wilayah Kab. Tasikmalaya, namun lebih
dekat jika menggunakan alternatif jalan dari Kab. Garut.
Setiap orang yang menempuh jalan ke Singaparna Kab. Tasikmalaya,
pasti akan melewati Desa Tenjowaringin. Tak heran, hampir setiap
saat kawasan Desa Tenjowaringin yang saat ini ditetapkan pula
sebagai desa wisata di Jawa Barat, selalu dipadati pengunjung.
Keberadaan perajin kain sutera di desa ini, menjadi nilai tambah
tersendiri bagi masyarakat desa tersebut dalam memberdayakan
kemampuan yang mereka miliki. Saat ini Desa Tenjowaringin
tercatat sebagai satu-satunya desa yang mampu menghasilkan kain
sutera di Jawa Barat. Dengan sendirinya kondisi itu semakin membuat harum nama Desa Tenjowaringin di tanah air. (AY)