Galeri Iva Lativah Wadah para Desainer IPBM yang Berani Bersaing

Pengguntingan pita di Geleri Iva Lativah dilakukan Ny Giselawati Mizwar disaksikan Ny Atalia Ridwan Kamil dan Iva Lativah (foto Wa Ode)
Bandung- Sebanyak 15 karya desainer muslim yang tergabung dalam Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) Jabar mewarnai pergelaran busana pada pembukaan Galeri Iva Lativah di Jl Dederuk No 6 Bandung, Sabtu (3/10/2015). Tempat berlantai dua dan dipenuhi mayoritas karya para desainer ternama Bandung ini memberikan atmosfer kenyamanan dalam memilih pakaiah muslim dengan berbagai rancangan.
Misalnya terdapat karya Ernie Kosasih, Iva Lativah, Anti Dewi, Lisma D Gumelar, Ahmad Zaky, Herman Nuari, Ani Ciby, Metta Fauzan, Ning Zulkarnain, Iesye Asyifa, Toera Imara, Nina Azura, dan desainer lainnya. Mereka hadir memperkaya geleri Iva Lativah yang ada di dua lantai tersebut. Kesan one stop shoping juga memudahkan para pelanggan untuk menemukan pilihannya tanpa harus mengitari Kota Bandung, karena dengan cukup datang ke Galeri Iva Lativah, semua bisa menjawab pilihan.
Iva Lativah menambahkan bahwa kehadiran tempat galeri dengan bisa menampung karya desainer Bandung sudah lama diimpikannya. " Ya, tempat ini sudah lama kami rencanakan, bisa menampung karya-karya para desainer muslim Bandung khususnya yang tergabung dalam IPBM, karya teman-teman secara periodik akan berganti sesuai stok yang ada, mudah-mudahan tidak terlalu lama pergantian modelnya sehingga tetap up to date, karena secara bergiliran, anggota IPBM akan melakukan evaluasi demi mempertahankan eksistensi busana muslim," ujar Iva Lativah
Menurut Iva tidak mudah mengumpulkan para desainer dalam satu wadah, karena mereka sudah memiliki kesibukan masing-masing. Ada yang sibuk pameran, ada yang mengejar pesanan dari klain yang cukup banyak dan berbagai alasan sehingga baru bisa dilaksanakan saat ini.
"Alhamdulilah wadah galeri ini sebagai tempatnya untuk bersilaturahmi, tempat menampung berbagai karya desainer sehingga dapat menjawab perkembangan fesyen di Bandung khususnya dan Indonesia pada umumnya, terus terang tidak mudah bisa menyatukan para desainer yang rata-rata sibuk," kata Iva.
Acara ditutup dengan pergelaran busana Muslim dari para desainer yang busananya di pajang di galeri tersebut. (Ode)**