Penderita HIV/AIDS di Malang 2.981 Orang

Penderita HIV/AIDS di Malang 2.981 Orang
"Peningkatan jumlah penderita HIV/AID itu terdeteksi melalui pemeriksaan di sejumlah puskesmas dan rumah sakit, yang menyediakan layanan konsultasi dan pemeriksaan. Yakni klinik Voluntary Counselling and Testing(VCT). Berdasarkan hasil pemeriksaan, ternyata penderita HIV/AIDS didominasi usia produktif antara 20--45 tahun," katanya.
Menurut Asih, penularan HIV/AIDS di daerah itu sebagian besar melalui penggunaan narkoba suntik secara bergantian, berhubungan seksual secara bebas maupun penggunaan jarum tato yang tidak steril (bekas dipakai orang lain).
Untuk mencegah meluasnya penyebaran serta menahan laju melemahnya kekebalan dan kondisi tubuh para penderita HIV/AIDS, pemerintah menyediakan obat antiretroviral (ARV). Program pengobatan ARV diberikan kepada populasi kunci, yakni pelanggan PSK, pekerja seks komersial, gay, waria, dan ibu hamil.
Dinkes juga bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga pendidikan dan kelompok masyarakat untuk mengkampanyekan pencegahan penularan HIV/AIDS di lingkungan sekolah, kelompok masyarakat dan komunitas. (Jr.)**