Jakarta – Pemerintah mengumumkan adanya tambahan 57 kasus varian Omicron di Indonesia. Mayoritas kasus itu adalah imported cases.
Seperti diinformasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mencatat penambahan kasus sebanyak 57 orang, sehingga total 318 orang.
Disebutkan, kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.
“Secara kumulatif kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Lalu kebanyakan mereka yang sudah lengkap vaksinasi Covid-19,” tulis Kemenkes dalam keterangannya dikutip, Sabtu 8 Januari 2022.
Penambahan 57 orang tersebut terdiri atas 7 orang transmisi lokal dan 50 orang pelaku perjalanan luar negeri.
Total dari awal kasus Omicron pada Desember 2021 hingga Jumat 7 Januari, kasus transmisi lokal berjumlah 23 orang dan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri 295 orang.
Sekitar 99 persen kasus Omicron yang diisolasi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Sekitar 97 persen kasus didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri dan berasal dari DKI Jakarta.
Kemudian sebanyak 4,3 persen kasus memiliki komorbid seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi, serta 1 persen kasus membutuhkan terapi oksigen.
Diketahui, Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta.
Sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, saat ini Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan akan terus meluas.
Di level nasional, pergerakan Omicron juga terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi, pada 16 Desember 2021.***
Discussion about this post