Bandung – Pemprov Jabar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar gencar melakukan operasi pasar murah minyak goreng di sejumlah kabupaten/kota.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun melakukan peninjauan langsung pelaksanaan operasi pasar murah minyak goreng di Kota Bekasi, pada Selasa kemarin.
Emil berharap, lewat operasi pasar murah bisa membantu menstabilkan harga minyak goreng, yang harganya melejit sejak akhir tahun 2021 lalu.
“Inspeksi operasi penurunan harga minyak goreng di Kota Bekasi. Operasi Pasar serupa berlangsung di 12 kota kabupaten. Semoga secepatnya harga bisa normal,” kata Ridwan Kamil dalam unggahan Instagram-nya, Rabu 12 Januari 2022.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jabar Eem Sujaemah mengatakan, operasi pasar murah dilakukan seiring adanya keresahan di masyarakat.
“Operasi pasar murah ini sebenarnya dimulai dari gejolak harga yang naik cukup signifikan, dan keresahan di masyarakat terkait kenaikan harga kebutuhan pokok,” katanya.
Menurut Eem, kegiatan operasi pasar murah ini merupakan kegiatan lanjutan atas perintah dari Presiden Jokowi kepada Kementerian Perdagangan, untuk menstabilkan harga minyak goreng di pasaran.
Salah satu cara untuk menstabilkan harga minyak goreng, ya dengan operasi pasar murah.
Dalam operasi pasar murah ini, warga bisa membeli minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter.
Hal itu sesuai dengan apa yang disampaikan dengan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menurut Airlangga, pemerintah akan menyediakan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter.
Menyediakan minyak goreng Rp 14.000 per liter tersebut, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk stabilkan harga minyak goreng.***
Discussion about this post