Bandung – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag Jabar menggelar operasi pasar murah untuk stabilkan harga minyak goreng, sejak Selasa kemarin di beberapa kabupaten/kota di Jabar.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jabar Eem Sujaemah, operasi pasar murah di Kota Bandung, dimulai Kamis 13 Januari 2022 hingga Jumat 14 Januari 2022 di Balaikota Bandung.
Dalam operasi pasar murah tersebut, pemerintah menyediakan minyak goreng murah dengan harga Rp 14.000 per liter.
“Harganya Rp 14 ribu dan dijatah 2 liter per orang, itu nanti teknisnya diserahkan ke dinas di kabupaten/kota,” kata Eem.
Menurutnya, operasi pasar murah minyak goreng ini akan dilakukan di berbagai daerah di Jabar karena adanya keresahan di masyarakat.
Seperti diketahui, harga minyak goreng ini mengalami kenaikan harga sejak Desember lalu.
“Operasi pasar murah sebenarnya dimulai dari gejolak harga yang naik signifikan, dan keresahan di masyarakat terkait kenaikan harga kebutuhan pokok khususnya minyak goreng,” katanya.
Sementara itu, Kabid Distribusi Perdagangan Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa, menjelaskan mengenai teknis penjualan minyak goreng pada operasi pasar murah di Kota Bandung.
Menurutnya, lokasi pasar murah akan digelar selain di Balaikota Bandung juga di masing-masing kantor kecamatan.
Untuk di Balaikota Bandung akan digelar di area Taman Dewi Sartika, pada Kamis 13 Januari 2022 mulai pukul 12.00 WIB.
Sementara di kantor kecamatan katanya, pihak kecamatan dan kelurahan akan mendata terlebih dahulu jumlah warga yang akan membeli minyak goreng murah tersebut.
Setelah itu, pihak kecamatan akan mengambil jumlah kuota minyak goreng ke Pemkot Bandung, untuk didistribusikan di masing-masing kecamatan.
“Pihak kecamatan akan mengambil minyak goreng untuk wilayahnya sesuai dengan alokasinya,” kata Meiwan.
Jadi, pihak kewilayahan kelurahan sudah mendata terlebih dahulu warga yang akan membeli minyak goreng tersebut.
Namun demikian, Meiwan tidak merinci berapa kuota minyak goreng yang tersedia di masing-masing kecamatan atau kelurahan di Kota Bandung.
Ia menambahkan, pembagian lokasi operasi pasar murah itu diberlakukan untuk menghindari kerumunan warga, yang ingin membeli minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter.***
Discussion about this post