IKLAN BJBIKLAN BJBIKLAN BJB
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan
  • Kontak
  • Indeks
Cikalnews
Rabu, 4 Oktober 2023
  • Bandung Raya
  • News
  • Infotainment
    • Musik
    • K-Wave
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Wisata
    • Kuliner
  • Nasional
  • Internasional
  • Sepakbola
    • Persib
  • Unik
  • Foto – Video
No Result
View All Result
  • Bandung Raya
  • News
  • Infotainment
    • Musik
    • K-Wave
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Wisata
    • Kuliner
  • Nasional
  • Internasional
  • Sepakbola
    • Persib
  • Unik
  • Foto – Video
No Result
View All Result
Cikalnews
Rabu, 4 Oktober 2023

32 Kali Gempa Susulan Pasca-Gempa 6,6 SR Banten yang Tercatat BMKG

by cejeer
Minggu, 16 Januari 2022
BMKG Jelaskan Penyebab Gempa M 6,6 yang Mengguncang Banten

Konferensi pers BMKG virtual terkait gempa M 6,6 Banten. /dok. YouTube BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers virtual. /fok. Instagram @bmkg

Jakarta – BMKG mencatat ada sebanyak 32 kali gempa susulan yang terjadi di Banten sejak gempa utama 6,6 SR. Gempa susulan paling besar berkekuatan 5,7 SR.

“Data saya itu menunjukkan gempa susulan sejak kemarin siang sudah 32 kali, itu paling gede 5,7 dan paling kecil 2,5 SR,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Sabtu 15 Januari 2022.

Dalam keterangannya Daryono mengatakan, gempa itu termasuk salah satu dari megathrust Selat Sunda. “Ya, termasuk,” katanya.

Menurutnya, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat. BMKG dan pihak terkait terus melakukan upaya mitigasi.

“Ya, kita selalu koordinasi dengan kabupaten, provinsi, kota untuk upaya mitigasi. Kita sudah banyak kegiatan yang kita lakukan,” katanya.

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 6,7 SR yang diperbarui menjadi 6,6 SR di Banten juga mengguncang wilayah Jakarta hingga Lampung dan Bandung.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, tidak adanya indikasi kenaikan permukaan air laut imbas gempa tersebut.

“Berdasarkan data monitoring kami, ada tide gauge lalu ada juga buoy (sistem peringatan tsunami) BPPT, di situ tidak ada indikasi kenaikan air muka laut,” katanya.

Dwikorita mengatakan, tidak adanya kenaikan permukaan air laut itu juga disaksikan langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika Tangerang, yang saat itu melakukan pengawasan.

“Kepala Stasiun Geofisika Tangerang juga di sana, melaporkan tidak terjadi kenaikan muka air laut,” ungkapnya.

Oleh karena itu kata Dwikorita, prediksi gempa 6,6 SR yang berpusat di 52 km arah barat daya dari Sumur Banten itu, tidak menimbulkan potensi tsunami benar adanya.

“Jadi, prediksi tidak berpotensi tsunami tampaknya terverifikasi tidak terjadi,” tegas Dwikorita.

Gempa 6,6 SR itu terjadi pukul 16.05 WIB. Episenter gempa adalah 7,01 LS dan 105,26 BT. Pusat gempa 52 km arah barat daya dari Sumur Banten, dengan kedalaman 10 km.

Gempa kuat itu juga dirasakan di sejumlah wilayah. Antara lain Jakarta, Tangerang, Bandung, Lampung hingga Tasikmalaya.***

Previous Post

Tak Punya Kuota Internet Tak Masalah, Ini Cara Check-In di Aplikasi PeduliLindungi

Next Post

Kecelakaan Libatkan Dua Mobil Terjadi di Ruas Tol Padaleunyi Arah Jakarta

Discussion about this post

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Tiba di Bandara Lombok 111 Ton Logistik MotoGP Mandalika 2023
  • Tamara Bleszynski Dipolisikan Dugaan Pencemaran Nama Baik
  • Muhammad Taufiq Budi Santoso Dilantik Jadi Pj Sekda Jabar
  • Pelaku Penyebar Video Mesum Mirip Rebecca Klopper Dibekuk
  • Penerbangan Rute Tasikmalaya Jakarta Buka Akses Ekonomi

Komentar Terbaru

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Iklan
    • Kontak
    • Indeks

    © 2021 cikalnews.com

    No Result
    View All Result
    • Bandung Raya
    • News
    • Infotainment
      • Musik
      • K-Wave
    • Gaya Hidup
      • Fesyen
      • Wisata
      • Kuliner
    • Nasional
    • Internasional
    • Sepakbola
      • Persib
    • Unik
    • Foto – Video

    © 2021 cikalnews.com

    This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.