Washington – Sebuah momen mendebarkan dari seorang perempuan yang melahirkan bayi di pesawat di atas Samudera Atlantik.
Perempuan itu melahirkan dalam penerbangan dari Afrika menuju ke Amerika Serikat.
Seorang perempuan melahirkan dalam penerbangan yang berangkat dari negara Afrika Barat Ghana ke Amerika Serikat, pada akhir pekan lalu.
Sebagaimana dilaporkan nbcnews belum lama ini, peristiwa menegangkan itu berlangsung pada penerbangan 997 milik United Airlines.
Mereka berangkat dari Bandara Internasional Kotoka di Accra, ibukota Ghana menuju Bandara Internasional Washington Dulles dalam penerbangan 11 jam.
“Mereka telah berada di udara selama sekitar enam jam ketika perempuan itu melahirkan,” sebut United Airlines, pada Senin 31 Januari malam.
Beruntung bagi sang ibu, seorang dokter dan seorang perawat termasuk pramugari United Airlines yang juga merupakan mantan perawat.
Mereka berada di dalam pesawat Boeing 787-8 tersebut yang siap membantu sang ibu tersebut.
“Kru kami luar biasa,” demikian tulis United dalam sebuah pernyataan.
“Mereka bertindak cepat, membantu para medis profesional di pesawat dan memastikan semua orang tetap aman selama dalam penerbangan,” katanya.
“Dan kami sangat senang melihat pesawat mendarat dengan satu penumpang ekstra, terutama dia yang cantik”.
Paramedis bandara menemui penerbangan itu setibanya di Amerika Serikat, pada pukul 05.41 pada hari Minggu 30 Januari.
Seorang saksi mata Tiani Warren dari Los Angeles berada di United Flight 997.
Ia kembali dari perjalanan selama tiga minggu di Ghana, di mana dia mengunjungi sekolah Genesis Shishidzee di Jamestown, lingkungan yang lebih tua di Accra untuk membantu anak-anak.
Ia mengatakan, dia berada di kelas bisnis dan perempuan yang melahirkan berada di barisan di belakangnya.
Meski mereka dipisahkan oleh pintu, artinya perempuan yang bekerja memiliki ruang di depan kursinya untuk berbaring.
“Saya sedang tidur. Saya pikir saya sedang bermimpi ketika saya mendengar erangan. Saya bangun dari tempat duduk dan saya melihat seseorang di lantai. Seorang perawat ada di atasnya,” kata Warren.
Warren butuh satu menit untuk sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi.
“Saya berpikir, ‘Ya Tuhan, saya tahu dia tidak akan melahirkan di pesawat ini. Saya benar-benar menghitung kontraksinya, selang waktu tujuh hingga 10 menit. Saya seperti, ketakutan. Ya ampun. Tuhan,” katanya.
“Dokter lalu mulai merawatnya. Mereka mengeluarkan infus untuk dipasang. Dia mengerang dan berteriak, tetapi setengah orang di pesawat tidak tahu apa yang sedang terjadi,” tegas Warren.
Menambah suasana tegang, pesawat pun mendadak mengalami turbulensi selama beberapa lama dalam penerbangan itu.
“Saya baru saja mulai mendoakannya dengan keras saat dia mulai mengejan. Dia menangis. Sebelum Anda menyadarinya, bayinya keluar,” katanya.
“Saya senang bayinya baik-baik saja,” katanya. Setelah beberapa saat, bayi itu menangis dengan nyaring.
Menurut Warren, proses kelahiran itu memakan waktu sekitar dua setengah jam.
Penumpang terdekat tetap berada di kursi, mereka menyaksikan proses dramatis itu berlangsung.
Sementara sang ibu dibersihkan dan kembali ke kursinya sebelum pesawat mendarat.
Warren mengatakan, ibu baru itu memberitahunya bahwa dia orang Ghana, tetapi tinggal di New York City.
Sedangkan dokter dalam penerbangan yang menanganinya juga berasal dari Ghana.***
Discussion about this post