Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap, pelaku usaha di bidang fesyen muslim mampu melebarkan sayap hingga ke pasar internasional.
Gelaran G20 Indonesia dinilai dapat menjadi kesempatan untuk mempromosikan berbagai produk fesyen muslim.
Diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja sama dengan Kadin dan para pelaku usaha di bidang fesyen muslim bakal mengadakan Jakarta Muslim Fashion Week 2022, pada Oktober 2022.
Wakil Kepala Negara pun menyambut baik rencana itu dan berharap, nantinya acara itu tidak hanya diadakan di tingkat nasional, tapi juga internasional.
“Harus menghasilkan sesuatu, bukan hanya untuk nasional tapi juga internasional event nantinya. Saya setuju agar Pak Menteri, itu masuk G20 di acara ini,” kata Wapres dilansir Antara, Selasa 29 Maret 2022.
Ia pun memberikan arahan kepada Menteri Perdagangan untuk melakukan koordinasi dengan kementerian terkait, agar implementasi acara ini dapat berjalan baik.
“Saya minta Pak Menteri Perdagangan untuk berkoordinasi dengan kementerian terkait,” tegas Wapres.
Antara lain dengan Kementerian Perindustrian (Kementerian) Koperasi dan UKM ataupun dengan Kementerian Parekraf.
Wapres juga memberikan apresiasi atas kesuksesan terselenggaranya Jakarta Fashion Week 2021, yang berlangsung pada 18 November 2021 lalu.
Ia menilai, hal itu merupakan inisiatif yang sangat baik, khususnya dalam mengampanyekan fesyen muslim Indonesia secara luas.
“Saya ingin memberikan apresiasi atas inisiatif keberhasilan penyelengaraan Embracing Jakarta Muslim Fashion Week November 2021,” akunya.
“Atas keberhasilannya melalui Kementerian Perdagangan dan Kadin melalui komite promosi fesyen muslim nasional,” lanjutnya.
Oleh karena itu, ke depan Wapres meminta agar inisiatif seperti itu terus dilakukan sehingga dapat berjalan secara berkelanjutan dan fesyen muslim Indonesia dapat dikenal di kancah global.
“Saya minta Menteri Perdagangan dan Kadin ini untuk mengoordinasikan, merangkum semua unsur untuk membangun ekosistem fesyen muslim Indonesia ini.
Termasuk peta jalannya ke depan secara sustainable dan kendalanya dari hulu ke hilir.
“Hal tersebut agar menetes, ada hasil dan ada eksekusi yang diambil nantinya,” tambahnya.***
Discussion about this post