Bandung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait kondisi cuaca Bandung dan Bogor, yang menyebabkan timbulnya angin puting beliung dan sambaran petir.
Peristiwa alam itu terjadi pada Sabtu 14 Mei 2022, yakni angin puting beliung di wilayah Kota Bandung pada siang menjelang sore hari yang mengakibatkan atap beterbangan.
Telah terjadi pula petir di kawasan Camp Gayatri Kampung Citeko Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, yang mengakibatkan satu orang tersambar petir hingga tewas.
Brdasarkan keterangan Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Indra Gustari, berdasarkan analisis terkini dinamika atmosfer tanggal 14 Mei 2022 dipengaruhi oleh fenomena global.
Yakni La Nina dengan intensitas lemah (Indeks Nino 3.4 – 0.76) yang dapat menyebabkan peningkatan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Jabar. Secara umum angin bertiup dari arah timur hingga tenggara.
Terdapat pola belokan angin di wilayah Jabar dan membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jabar.
“Kondisi itu mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabar. Tingkat labilitas atmosfer juga berada pada kategori labil sedang hingga tinggi, sehingga mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif,” katanya.
Melihat kondisi iklim di Jabar yang cepat berubah, BMKG merekomendasikan kepada masyarakat dan instansi yang terkait, agar tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya angin puting beliung dan hujan es pada siang hingga sore hari.
Kondisi itu ditandai dengan pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, yang mengakibatkan pembentukan awan konvektif dengan dasar awan yang gelap.
Puncak awan menjulang tinggi seperti kembang kol, dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus).
“Khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau tebing atau rawan longsor agar tetap waspada, khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut,” tegasnya.***
Discussion about this post