Moskow – Sedikitnya 15 restoran McDonald’s di Rusia kembali dibuka, pada Minggu 12 Juni 2022 di bawah merek dan kepemilikan yang baru, yakni Alexander Nikolaevich Govor.
Raksasa makanan cepat saji Amerika Serikat (AS) itu telah berganti nama menjadi “Vkusno & Tochka” yang diterjemahkan menjadi “Enak dan hanya itu”.
Siaran pers perusahaan yang dipimpin Direktur Jenderal Oleg Paroev itu menyebutkan, rencananya akan dibuka 200 cabang pada akhir Juni, dan semua cabang pada akhir musim panas.
“Jika Anda ingat, pada bulan Mei McDonald’s mengumumkan, mereka menghapus bisnisnya dari Rusia. Saya sangat bangga, mereka memilih saya untuk terus mengembangkan bisnis ini,” kata Govor saat konferensi pers.
“Artinya, perusahaan memandang saya sebagai seseorang yang sepenuhnya berbagi semua prinsip bisnis dan nilai-nilai. McDonald’s,” lanjutnya.
“Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa saya adalah orang yang ambisius, jadi saya tidak hanya akan membuka 850 restoran tetapi saya juga akan mengembangkan yang baru”.
Berdasarkan keterangan lewat siaran pers itu juga menyatakan, sekitar 62.000 mantan karyawan McDonald’s juga ditahan.
Rebranding itu bertepatan dengan Hari Rusia, hari libur yang menandai kemerdekaan negara itu.
Hal itu terjadi di lokasi yang sama di Lapangan Pushkinskaya Moskow, tempat McDonald’s membuka restoran Rusia pertamanya pada 31 Januari 1990.
Seperti dilaporkan CBC, saat itu pada hari pertama 30.000 orang dilayani dan menjadi rekor McDonald’s untuk hari pembukaan.
Bahkan, lokasi tersebut harus tetap buka berjam-jam lebih lama dari yang direncanakan, mengingat begitu ramainya para pengunjung.
Artikel Washington Post pada 1990 menyebutkan, sekitar 630 karyawan dipilih dari 27.000 pelamar.
“Sekitar 32 tahun yang lalu…ada banyak orang di Pushkinskaya Square, ketika waralaba McDonald’s pertama dibuka di Rusia. Ini menyebabkan kehebohan. Saya pikir kegilaan akan sama besarnya dengan rantai restoran baru ini, dengan pemilik baru, pengusaha sejati,” kata Kepala Departemen Perdagangan Moskow, Alexei Alexeevich.
McDonald’s kemudian memperluas jangkauannya di dalam negeri, dan pada awal Maret sudah ada sekitar 850 lokasi yang beroperasi di Rusia.
Namun, rantai itu memutuskan untuk meninggalkan negara itu dan menjual bisnisnya di Rusia. Hal itu sejalan dengan banyak bisnis Barat lainnya setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada Februari.
Sementara Reuters melaporkan, McDonald menerima biaya hampir 1,4 miliar dolar AS(Rp 20.5 triliun), setelah penjualan ke Govor.
Paroev mengatakan, waralaba lain dapat bekerja di bawah merek baru, tetapi merek tradisional McDonald’s akan meninggalkan negara itu.
Layanan anti-monopoli Rusia mengatakan, rantai itu dapat memilih untuk membeli restorannya di Rusia kembali dalam waktu 15 tahun, meski banyak persyaratan penjualan ke Govor masih belum jelas.
“Jika pembukaan McDonald’s pada 1990 melambangkan awal dari era baru dalam kehidupan Soviet, era dengan kebebasan yang lebih besar, maka keluarnya perusahaan itu tidak hanya mewakili penutupan bisnis, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan,” sebut Darra Goldstein, Willcox B dan Harriet M Adsit profesor Rusia, Emerita di Williams College.
Logo baru perusahaan yang dibagikan memiliki “simbol utama restoran” yang digambarkan di atasnya, yang seharusnya berupa dua batang kentang goreng kuning dan burger oranye.
Dengan latar belakang hijau melambangkan “kualitas produk dan layanan yang biasa digunakan para tamu”.
Konsumen berbondong-bondong datang ke tempat yang dulunya merupakan toko utama McDonald’s, di pusat kota Moskow pada Minggu.
Meski “Vkusno & Tochka” tidak menawarkan beberapa item yang paling dikenal di menu McDonald termasuk Big Mac, pelanggan masih dapat membeli burger keju ganda seharga 129 rubel (Rp 33.000).
Harga itu jauh lebih murah dibandingkan dengan sekitar 160 rubel (Rp 41.000) di bawah McDonald’s terdahulu, dan burger ikan seharga 169 rubel (Rp 43.000), bukan sekitar 190 rubel (Rp 49.000) sebelumnya.
Alexander Merkulov, manajer kualitas di perusahaan baru itu menambahkan, meski ada beberapa perubahan menu, komposisi burger dan peralatan McDonald’s tetap sama.***
Discussion about this post