Bogor – Seorang warga Desa Cibunian Pamijahan Kabupaten Bogor meninggal dunia dan enam rumah rusak akibat banjir bandang dan longsor luapan air Sungai Cianten, pada Rabu malam.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko, korban meninggal atas nama Aam, seorang ibu berusia 40 tahun.
Sementara satu orang lainnya bernama Umar (42) dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Bencana alam yang dipicu hujan deras itu juga menyebabkan sejumlah kerusakan lainnya. Antara lain fasilitas umum berupa jembatan, akses jalan dan kolam peternakan milik warga.
“Akses jalan tertutup longsoran di Kampung Muara, jembatan terputus di Kampung Cimanggu dan Kampung Bandar Jaya dan kolam ternak milik warga terdampak di Kampung Babakan,” kata Aris, kamis 23 Juni 2022.
Luapan Sungai Cianten kata Aris, juga tidak hanya menyebabkan banjir bandang, tetapi juga memicu tanah longsor.
Sejumlah wilayah terdampak bencana di Desa Cibunian seperti di Kampung Pondok Gombong, Muara, Cimanggu, Bandara Jaya, serta Kampung Rawa.
“Jalan yang tertutup longsoran di Kampung Muara. Jembatan putus di Kampung Cimanggu dan Kampung Bandar Jaya. Ada juga kolam milik warga terdampak banjir di Kampung Babakan,” tegas Aris.
Banjir bandang itu juga menerjang Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, pada Rabu petan. Banjir akibat luapan Sungai Cisarua yang merupakan anak Sungai Cianten.
Sejauh ini, pihak BPBD mencatat sekitar 1.620 warga terdampak bencana banjir bandang tersebut.
Aris Nurjatmiko mengatakan, sedikitnya 1.620 warga terdampak terdiri atas RT 01, 02, 03, 04 dan 05 RW06 Kampung Cisarua Desa Purasasi Kecamatan Leuwiliang.
Berdasarkan data sementara, banjir menerjang 5 RT di kampung itu yakni RT 01, 02, 03, 04 dan 05 RW 06. Jumlah yang terdampak mencapai 405 Kepala Keluarga (KK) mencakup 1.620 jiwa.
“Kemarin itu hujan intensitas cukup tinggi hingga aliran Sungai Cisarua meluap, lalu banjir bandang dan memutus aliran air bersih warga,” lanjut Aris.
Aris menambahkan, pihak BPBD terus berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk melakukan evakuasi, asesmen serta mendistribusi air bersih untuk warga.
Dipastikan, saat ini air berangsur surut meski warga diminta untuk tetap waspada.
“Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada. Sejauh ini, kebutuhan dasar itu air bersih karena alirannya terputus,” katanya.***
Discussion about this post