Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, total ada 33 jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci. Seluruh jamaah yang wafat tersebut telah dibadalkan oleh pemerintah.
Saat ini, jamaah haji Indonesia tengah menjalani fase menginap (mabit) di Mina, setelah menjalani wukuf di Padang Arafah dan bermalam di Muzdalifah.
Selain menginap, mereka juga melaksanakan lontar jumrah. Sebagian jamaah ada yang tinggal di Mina hingga 12 Dzulhijjah, ada juga yang sampai 13 Dzulhijjah.
“Jamaah yang mengambil nafar awal akan mabit di Mina sampai 12 Zulhijah, sedangkan jamaah yang mengambil nafar tsani akan mabit di Mina hingga 13 Zulhijjah,” kata Plh Biro Humas Data dan Informasi Kemenag Wawan Djunaedi.
“Saat ini juga sebagian jamaah ada yang telah melaksanakan Tawaf Ifadlah di Masjidil Haram, sebagai salah satu rukun haji,” katanya.
Selama di Mina jamaah ditempatkan di tenda-tenda di bawah pengelolaan maktab. Jumlah maktab tahun ini sebanyak 44 maktab.
Wawan menyatakan, selama di Mina jamaah haji akan mendapatkan konsumsi 3 kali sehari, paling banyak 12 kali.
Sedangkan selama Mabit di Mina, pemerintah juga menyediakan layanan tenda Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) untuk memberikan layanan kesehatan tanpa alat bagi jamaah sakit.
Bagi jamaah sakit yang membutuhkan layanan rawat inap, akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi Mina Al Wahdi dan Mina Al Jisr.
Selain itu lanjut Wawan, jamaah haji juga harus memperhatikan jadwal lontar jumrah di setiap Kelompok Terbang (Kloter) yang berisi waktu dan jalur melontar.
Mereka menempatkan Satgas Mina yang berasal dari PPIH Daerah Kerja Madinah ditambah sebagian petugas dari Daerah Kerja Mekah di setiap maktab.
“Pemerintah juga menyiagakan satgas P3JH atau Petugas Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji di terowongan Mu’aishim, dan di lokasi Jamarah yang terdiri atas Petugas Pengamanan dari unsur TNI, Polri serta Dokter,” tegas Wawan.
Wawan menjelaskan, terkait jamaah sakit saat ini sebanyak 185 orang, 11 orang dirawat di RSAS Al Noer Mekah, 3 orang di RSAS Mina Al Wadi serta 171 lainnya dirawat di KKHI Makkah.
Jamaah yang wafat bertambah 5 orang atas nama :
– Giri Satmoko Dirdjopuspito, laki-laki, 63 tahun, nomor paspor C23 71 044, kloter JKS 21, asal Embarkasi Jakarta Saudia Bekasi;
– Makhulak Samian Pirak, perempuan, 55 tahun, nomor paspor C63 69 584, kloter SUB 04, asal Embarkasi Surabaya;
– Romadhon Masrukin Mukharor, laki-laki, 52 tahun, nomor paspor C67 49 503, kloter SOC 07, asal Embarkasi Solo;
– Ngatimah Moenali Yusuf, perempuan, 63 tahun, nomor paspor C63 66 993, kloter SUB 36, asal Embarkasi Surabaya; dan
– Karno Karto Sido, laki-laki, 57 tahun, nomor paspor C57 77 345, kloter SUB 06, asal Embarkasi Surabaya.
“Dengan demikian, jumlah jamaah haji yang wafat sampai saat ini sebanyak 33 orang. Seluruh jamaah sakit telah disafariwukufkan, dan seluruh jamaah wafat sebelum wukuf telah dibadalhajikan,” katanya.***
Discussion about this post