Tasikmalaya – Kampung Adat Naga yang berada Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya diterjang banjir bandung, sejak Jumat malam hingga Sabtu dinihari.
Banjir bandang kali ini disebut yang terbesar, setidaknya dalam 5 dekade terakhir. “Memang sekarang yang terbesar, kerugiannya juga cukup signifikan,” kata Kepala Desa Neglasari Sobirin dalam keterangannya, Sabtu 16 Juli 2022.
Menurutnya, banjir terakhir terjadi pada 2002 lalu. Namun itu pun relatif kecil, luapan Sungai Ciwulan yang berada di samping Kampung Naga.
Banjir tidak merendam perkampungan, hanya terjadi genangan di bantaran sungai. “Pernah banjir, terakhir tahun 2002 tapi tidak separah saat ini,” katanya.
Banjir kali ini hingga setinggi lutut orang dewasa terjadi di tengah perkampungan, tepatnya di tanah lapang dekat masjid Kampung Naga. Sementara di bantaran sungai ketinggian air sedada orang dewasa.
Banjir membuat sedikitnya 25 kolam ikan terendam. Kolam ikan yang rata-rata berisi 1 kuintal ikan pun ludes terbawa aus banjir.
Isi kolam digantikan oleh endapan pasir tebal, sehingga setelah kehilangan ikan warga harus mengeruk endapan pasir dan lumpur yang memenuhi kolam.
“Kolam ikan di Kampung Naga itu selalu terisi ikan. Setiap kolam paling tidak terisi 1 kuintal ikan. Karena itu merupakan stok untuk kegiatan Hajat Sasih, sekarang semua ludes,” kata Sobirin.
Selain menghabiskan setidaknya 25 kolam ikan, banjir juga telah menghancurkan belasan hektar sawah milik penduduk setempat.
Sobirin menyatakan, sawah yang rusak tidak hanya yang berada di sekitar Kampung Naga. Namun petakan sawah lain yang berada di sepanjang aliran Sungai Ciwulan milik warga Kampung Naga pun terendam.
“Banjir tidak hanya berasal dari luapan sungai, tapi juga berasal dari jebolnya tanggul Dawuan. Jadi air mengalir deras hingga merusak sawah,” tegas Sobirin.
Tanggul Dawuan sendiri merupakan tanggul saluran air yang berada di sebelah atas Kampung Naga. Saluran irigasi itu menjadi sumber air utama bagi pertanian warga Kampung Naga.
Ia menambahkan, di wilayah Desa Neglasari tercatat ada tiga jembatan yang ambruk akibat tersapu banjir Sungai Ciwulan.
“Di sebelah hilir Kampung Naga ada 3 jembatan yang ambruk. Itu jembatan penghubung Desa Neglasari dengan wilayah Kecamatan Cigalontang,” lanjutnya.***
Discussion about this post