Bandung – Warga memadati gelaran Bandung Adha Festival di Masjid Salman ITB, sebagai bagian dari penutupan program Hari Raya Idul Adha.
Kegiatan tersebut dilakukan secara luring, setelah dua tahun pelaksanaan event tersebut ditiadakan karena kondisi pandemi Covid-19.
Dalam event itu terdapat beragam kegiatan, antara lain workshop memasak, fesyen, UMKM halal, 10 ribu tusuk sate gratis dan lain sebagainya.
Selain itu, ditampilkan grup musik islami, Adam Musik. Yakni grup vokal yang digawangi oleh Anandito Dwis, Dodi Hidyatullah, Natta Reza dan Rey Mbayang
Ketua Panitia Pelaksana Program Ramadhan dan Idul Adha (P3RI) Rakean Radya menyatakan, kegiatan itu untuk mengobati rindunya masyarakat Bandung berada di luar ruangan.
Namun demikian, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), karena pandemi Covid-19 belum sepenuhnya usai.
“Untuk tahun ini Bandung Adha Festival membawakan sesuatu untuk semua orang dan kelompok usia, dari penampilan hingga exhibition dan tenant yang ada,” kata Rakean, Minggu 17 Juli 2022.
Harapannya, kegiatan itu bisa memeriahkan momentum besar Idul Adha sekaligus menyalakan semangat kebaikan untuk masyarakat Kota Bandung.
Ia mengatakan, kegiatan yang didukung oleh Wakaf Salman ITB itu mengusung tema “Halal lifestyle”. Sebagai bentuk kampanye, makanan halal tidak sebatas dalam islam, tapi juga bagi masyarakat non-muslim.
“Halal artinya standar yang baik bagi siapa saja dan tidak hanya di Islam, tapi juga bagi masyarakat luas,” tegasnya.
Ia menjelaskan, lewat festival itu juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan makanan halal. Termasuk dalam hal kebersihan dan layak untuk dikonsumsi.
“Seperti kita ketahui, beberapa waktu terakhir ini terjadi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Maka kita juga concern dengan memastikan hewan kurban sehat dan lingkungannya baik,” katanya.
Sementara itu Ketua Harian YPM Salman ITB Fauzi Umar menyatakan, festival tersebut bebas dikunjungi bagi siapapun, baik yang beragama Islam maupun non-muslim.
“Terbuka bagi siapa saja dan tema halal lifestyle ini dalam rangka lebih memasyarakatkan halal. Misalnya makanan atau pakaian agar kehidupan lebih berkah,” ungkapnya.
Ia berharap, masyarakat yang berkunjung dapat menikmati festival dengan aman dan nyaman, serta tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak.
“Estimasi yang datang sekitar 2.000 orang, sedangkan motto kami adalah aman, nyaman dan mengesankan. Mari kita menciptakan lingkungan masjid yang aman dan nyaman dalam beribadah,” lanjutnya.***
Discussion about this post