Jambi – Nama Vera Simanjuntak banyak disebut-sebut setelah Brigadir J meninggal dunia akibat ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir J dieksekusi oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo, pada 8 Juli 2022. Kasus kematian Brigadir J sempat diskenariokan berbeda untuk menutupi fakta yang sebenarnya.
Namun, semua itu akhirnya terbongkar dan Polri telah menetapkan lima tersangka, termasuk Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati. Mereka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.
Sebelum meninggal, Brigadir J memiliki kekasih bernama Vera Simanjuntak. Sejauh ini, pihak keluarga pun mengungkap kondisi Vera di Sungai Bahar Jambi.
Kerabat mengungkap, kondisi Vera saat ini tampak semakin kurus. “Sepertinya dia putus asa,” ungkap seorang perempuan dari pihak keluarga Vera, belum lama ini.
Vera Maretha Simanjuntak.*
Menurutnya, beberapa kali datang ke rumah Vera untuk mengajaknya ngobrol, agar kesedihannya bisa berkurang. “Saya datang ke rumahnya, namun Vera tidak mau lagi ngobrol. Hanya ibunya yang mau bicara,” katanya.
“Mari kita serahkan semuanya kepada Tuhan, dan supaya kita diberikan ketenangan berpikir,” katanya. Ibu Yosua pun tampak menangis terisak mendengarkan kondisi terkini kekasih anaknya itu.
Diketahui, keluarga Vera Simanjuntak datang dari Merangin ke Sungai Bahar, untuk menemui keluarga almarhum Brigadir Yosua Hutabarat.
Vera Simanjuntak merupakan kekasih Brigadir Yosua Hutabarat, anggota Polri yang tewas dalam kasus pembunuhan berencana yang melibatkan Ferdy Sambo.
Pertemuan dua keluarga itu berlangsung, pada Sabtu 20 Agustus sore. Keluarga Vera datang membawa ikan mas, yang dimasak dengan cara diarsik (cara khas masak ikan bagi suku Batak).
Sembari menyerahkan ikan mas, maksud kedatangan disampaikan dalam tutur bahasa Batak Toba. “Semoga dijauhkan segala penderitaan di masa yang akan datang,” sebut Simanjuntak.
Mereka pun menyampaikan harapan, agar di masa mendatang tidak terjadi lagi peristiwa yang sejenis. “Peristiwa yang telah lalu biarlah berlalu. Kita serahkan semua kepada Tuhan,” katanya.
Vera Maretha Simanjuntak saat menyampaikan kata-kata terakhirnya di depan jenazah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. /dok. Facebook @Rohani Simanjuntak*
Saat keluarga Vera tiba, keluarga besar Brigadir Yosua menyambut dengan hangat. Setelah menikmati hidangan bersama, keluarga Vera menyampaikan ungkapan duka cita.
Mereka juga menceritakan perasaannya di hadapan kedua orangtua Brigadir Yosua. Dalam kunjungan itu, Vera Simanjuntak tak terlihat ikut serta hadir.
Seperti diketahui, Yosua Hutabarat menjadi korban pembunuhan berencana, yang tewas di rumah Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 sore.
Sejauh ini, lima orang telah ditetapkan polisi sebagai tersangka, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Ricky, Eliezer dan Kuat Maruf.
Terakhir Putri Candrawati, istri Ferdy Sambo yang ditetapkan sebagai tersangka. Polisi melimpahkan berkas para tersangka ke jaksa, kecuali berkas Putri Candrawati yang masih dalam proses pemberkasan.
Meski berstatus tersangka, Putri Candrawathi belum juga ditahan pihak kepolisian. Penyidik memberikan waktu satu pekan kepadanya untuk pemulihan, setelah ada surat dari dokter.
Sementara itu Ramos Hutabarat, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua mengungkap, yang mengetahui motif sebenarnya pada peristiwa pembunuhan berencana itu hanya Putri Candrawati, Ferdy Sambo dan Tuhan.
“Motif itu hanya Ibu PC, Ferdy Sambo dan Tuhan yang tahu. Kita doakan saja Ibu PC sehat, agar bisa menjelaskan seluruhnya di persidangan,” kata Ramos. (Dari berbagai sumber) ***
Discussion about this post