Bogor – Wilayah Kampung Curug Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor dilanda pergeseran tanah. Pemerintah desa setempat menyebut warga terpaksa mengungsi.
“Semalam sekitar 65 orang (yang mengungsi), untuk hari ini sepertinya hampir satu kampung, antara 200 – 300 orang,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Bojong Koneng Suganda dalam keterangannya, Kamis 15 September 2022.
Warga yang terdampak berada di dua RW, yang terdiri atas empat RT. Rencananya, pemerintah desa akan membangun tenda darurat untuk para pengungsi.
“Menurut rencana kita bikin tenda darurat di lapangan dekat situ yang diperkirakan aman,” katanya.
Suganda mengatakan, warga membutuhkan bahan makanan, selimut dan air bersih. Dalam kejadian itu pipa air pun terputus akibat tanah bergerak.
“Butuhnya banyak, salah satunya konsumsi. Mungkin kayak selimut dsb. Air bersih kemarin kendalanya kita bikin pipa sudah hancur, dari atas otomatis salurannya terputus,” lanjutnya.
Tanah bergeser tersebut katanya, berada pada area seluas 8 hektar. Listrik di lokasi pergeseran tanah pun dipadamkan untuk mencegah kebakaran.
“Kejadiannya sejak enam hari kemarin, tapi yang sangat derasnya tiga hari lalu Jumat sampai Minggu. Pukul 09.00 WIB saya survei jalannya baru retak-retak,” tegas Suganda.
“Namun sekitar pukul 11.00 WIB itu udah kelihatan banget perubahannya. Sampai lampu, listrik nggak bisa dinyalain, bahaya untuk mencegah kebakaran,” lanjutnya.
Sebelumnya, pergeseran tanah juga terjadi di Desa Bojong Koneng yang menyebabkan sebanyak 18 rumah milik warga rusak.
Peristiwa itu terjadi, pada Rabu 14 September sekitar pukul 11.00 WIB siang. Keretakan tanah diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi.
“Diperkirakan, kerusakan hasil kaji cepat 18 unit rumah berisi 20 KK/75 jiwa (terdampak),” tambah Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Arus Nurjatmiko.
Sejauh ini, petugas BPBD telah melakukan asesmen di lokasi kejadian. Keretakan tanah diperkirakan terjadi hingga sepanjang 1 kilometer.
“Disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama di wilayah Kecamatan Babakan Madang, sehingga mengakibatkan keretakan tanah dari titik awal ke titik akhir retakan kurang lebih 1 km,” bebernya.***
Discussion about this post