Tapanuli Utara – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan mencatat, 79 kali gempa susulan terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara, hingga Sabtu 1 Oktober 2022 sore.
Gempa terakhir yang tercatat berkekuatan magnitudo 2,7, pada pukul 14.14 WIB.
Guncangan gempa di Kabupaten Tapanuli Utara yang sangat dirasakan warga menurut BMKG Wilayah I Medan, berkekuatan magnitudo 5,8 pada pukul 02.28 WIB.
Puluhan gempa susulan dengan kekuatan bervariasi antara M 5,3 hingga 2,0. Intensitas gempa terus menurun sehingga guncangan tidak terlalu terasa oleh masyarakat.
Gempa itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 25 orang lainnya mengalami luka-luka. Korban telah mendapatkan perawatan di RSUD Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.
Selain korban tewas dan luka-luka, sebanyak 5 gereja, 1 sekolah dan puluhan rumah warga dilaporkan rusak akibat gempa tersebut.
Kerusakan rumah warga pasca-gempa M 6,0 di Tapanuli Utara.*
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengimbau, para kepala desa dan Muspika di masing-masing wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara untuk turun langsung membantu warga dan melayani masyarakat terkena imbas langsung bencana alam itu.
Bupati memerintahkan aparaturnya segera membangun dapur umum dan membangun posko pengungsian.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau, masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara untuk tetap tenang dan waspada gempa susulan dengan kekuatan yang terus melemah.
disebutkan, gempa susulan dengan kekuatan sangat rendah sehingga tidak menghasilkan guncangan seperti gempa pertama. Balai BMKG Wilayah I Medan masih terus melakukan pemantauan gempa tersebut.
Dwi meminta kepada warga untuk tidak pulang ke rumah dulu, terutama jika kondisi bangunan rumahnya retak-retak untuk mengantisipasi tertimpa bangunan. “Kalau sudah mengkhawatirkan jangan dulu pulang,” katanya.
Ia juga meminta warga untuk menjauh lereng dan perbukitan karena kondisi sedang kerap hujan turun, sehingga untuk mengantisipasi terjadi longsor akibat gempa tersebut.***
Discussion about this post