Malang – Hingga Minggu 2 Oktober 2022 pukul 00.11 WIB sebanyak 9 suporter yang menyaksikan laga Arema FC melawan Persebaya dilaporkan meninggal dunia akibat kericuhan.
Namun demikian, sejauh ini belum diketahui identitas para korban tersebut. Selain korban tewas, ada sejumlah korban terluka.
Sebagian besar dari mereka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Korban luka pun tak hanya dari suporter, tapi juga dari pihak keamanan. Bahkan, ada aparat yang mengalami luka serius.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu malam.
Sebelumnya, kepastian sejumlah dua orang yang meninggal dunia itu adalah Aremania, diketahui dari atribut klub yang digunakan kedua korban tersebut saat ditemukan.
Dalam kerusuhan itu situasi Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pun mencekam, menyusul ribuan suporter merangsek ke tengah lapangan. Dalam laga itu, tim tuan rumah dipermalukan tim tamu 2-3.
Namun, sejauh ini belum diketahui identitas dari kedua korban itu. Dilaporkan, mereka sudah ditemukan tak bernyawa saat berusaha ditolong oleh rekan-rekan media yang bertugas.
Suporter Arema FC merangsek ke tengah lapangan setelah timnya kalah dari Persebaya dalam laga Pekan ke-11 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. /dok. Antara*
Dalam kerusuhan itu para supporter pun terlibat saling pukul satu sama lainnya, dengan berbagai benda yang mereka bawa.
Para petugas keamanan kerepotan untuk mengatasi kericuhan tersebut. Selepas laga para pemain dan tIm ofisial Persebaya pun langsung dievakuasi oleh petugas keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Mereka dibawa dengan menggunakan kendaraan taktis Barracuda, sehingga aman dari penyerangan supporter tim tuan rumah.
Terkait sejumlah suporter yang ditemukan meninggal dunia, pihak Bajul Ijo (julukan Persebaya Surabaya) pun menyampaikan duka cita yang mendalam.
Hal itu disampaikan melalui Twitter resmi Persebaya Surabaya yang dikutip, Minggu 2 Oktober dinihari WIB.
Berdasarkan informasi, kerusuhan dipicu karena Aremania (sebutan supporter Arema FC) yang tak terima tim kesayangan mereka dipermalukan di depan publik sendiri.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu pun membuat banyak penonton menderita luka-luka dan sesak napas, karena saling berdesakan.
“Keluarga besar Persebaya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa setelah laga Arema FC vs Persebaya. Tidak ada satupun nyawa yang sepadan dengan sepak bola,” cuit akun Twitter resmi Persebaya, @persebayaupdate.
“Alfatihah untuk para korban dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” lanjutnya. ***
Discussion about this post