Bandung – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat menutup rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2022 di Gedung Sate Bandung, Minggu 6 November 2022.
Kepala OJK Regional 2 Jabar Indarto Budiwitono menyatkan, rangkaian kegiatan BIK yang telah dilaksanakan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan masyarakat Jabar yang tidak hanya well inclusive, tapi juga well literate.
“Yakni masyarakat yang dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan sesuai kebutuhannya, disertai pemahaman yang cukup baik atas produk dan layanan keuangan yang dimiliki,” katanya.
Menurutnya, masyarakat pun cukup antusias mengikuti program yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan selama BIK.
Hal tersebut tercermin dengan capaian transaksi produk dan layanan jasa keuangan yang tinggi selama bulan Oktober 2022 di Jabar.
Antara lain di sektor perbankan, ada pembukaan rekening sebanyak total 64 ribu rekening baru, dengan nominal simpanan Rp 7,5 miliar, dan penyaluran kredit atau pembiayaan Rp 2,88 triliun.
Sedangkan di sektor pasar modal, ada penambahan jumlah investor (SID) baru sebanyak 60,6 ribu rekening, dan nilai transaksi dari seluruh SID Jabar sebesar Rp 38,1 triliun.
Penggiat inklusi keuangan Atalia Praratya selaku Tokoh Literasi dan Pemberdayaan Perempuan pada puncak Bulan Inklusi Keuangan di Gedung Sate Bandung, Minggu 6 November 2022.
Penggiat inklusi keuangan Atalia Praratya selaku Tokoh Literasi dan Pemberdayaan Perempuan pada puncak Bulan Inklusi Keuangan di Gedung Sate Bandung, Minggu 6 November 2022.*
“Jumlah SID tersebut semakin mengukuhkan jumlah investor dari Jabar merupakan yang terbanyak secara nasional,” tegas Indarto.
Sementara di industri keuangan non-bank, tercatat ada penyaluran 86 ribu fasilitas pembiayaan dengan plafon sebesar Rp 1,22 triliun.
OJK Kantor Regional 2 Jabar juga memberikan apresiasi kepada para penggerak inklusi keuangan sebagai bentuk dukungan kepada tokoh masyarakat dan lembaga pendidikan, yang turut serta berperan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Jawa Barat.
Antara lain, Atalia Praratya selaku Tokoh Literasi dan Pemberdayaan Perempuan; Asep M Saepul Islam (Mang Amsi), Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan Pasar Modal Syariah; Kustini, Ketua HWDI Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan Komunitas Difabel; Dede Koswara, Petani Muda (Ketua Kelompok Regge Generation).
Sementara untuk lembaga pendidikan tingkat SMA Sederajat yaitu SMK Pertiwi Kuningan, dan lembaga pendidikan tingkat perguruan tinggi yakni Telkom University.
Pada acara puncak Bulan Inklusi Keuangan, hadir Bunda Literasi Jabar Atalia Praratya, jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jabar yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jabar.
Selain itu direksi/pimpinan wilayah/cabang lembaga jasa keuangan selaku anggota Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jabar, serta masyarakat umum.
OJK Jabar beri literasi dan inklusi keuangan guna mencegah korban pinjol. *
Beragam kegiatan diselenggarakan pada puncak BIK Jabar 2022. Antara lain senam zumba, lomba mewarnai untuk anak, KPOP dance competition, takshow keuangan interaktif dan ditutup dengan music performance musisi tanah air.
Setidaknya ada 47 stand booth yang turut meramaikan kegiatan dengan menampilkan produk lembaga jasa keuangan dan produk UMKM, berupa barang kerajinan maupun kuliner.
Antusiasme masyarakat Jabar sangat terlihat saat mengikuti rangkaian kegiatan puncak BIK di Gedung Sate.
Selain pengunjung dapat membeli kuliner hanya dengan membayar 1 (satu) rupiah melalui Scan QRIS untuk produk tertentu, pengunjung juga berkesempatan mendapatkan berbagai doorprize.
Seperti diketahui, Bulan Inklusi Keuangan merupakan agenda tahunan nasional yang sejak tahun 2016 dilaksanakan setiap Oktober. Tahun ini BIK mengangkat tema ‘Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat’.
BIK merupakan salah satu upaya untuk mengakselerasi pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024.
Pada survei terbaru yang dilaksanakan OJK, indeks literasi keuangan tahun 2022 meningkat menjadi 49,68 persen dari sebelumnya 38,03 persen.
Sedangkan indeks inklusi keuangan juga meningkat menjadi 85,10 persen dari sebelumnya 76,19 persen.***
Discussion about this post