Bandung – Kawanan monyet liar merambah kawasan permukiman warga di wilayah Kota Bandung.
Seperti yang dilaporkan warga Babakan Sari Kiaracondong menyebutkan, warga melihat kawanan monyet liar pada Selasa 22 November.
Sedangkan warga di kawasan Antapani, juga melaporkan hal yang sama, mereka melihat kawanan monyet liar pada hari yang sama.
Kemudian warga di daerah Cisaranten Kulon Arcamanik melaporkan, mereka melihat kawanan monyet liar, pada Rabu, 23 November.
Kalangan warganet menyebutkan, peristiwa kemunculan kawanan monyet di permukiman warga itui sebagai pertanda akan terjadinya bencana.
Kepala Seksi bidang Perlindungan pada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar Rifki M Sirojan menyampaikan hasil analisa tim di lapangan.
Menurutnya, sangat kecil kemungkinan peristiwa kawanan monyet turun ke permukiman warga itu merupakan tanda akan terjadinya bencana.
Sebab dari berbagai kasus yang ditangani BBKSDA kata Rifki, peristiwa kawanan monyet muncul di permukiman warga terjadi karena ada pihak yang sengaja melepas primata itu.
“Kami sering menangani gangguan yang dilakukan monyet di permukiman warga. Hampir 90 persen kasus yang terjadi karena monyet peliharaan dilepas,” katanya dalam keterangannya, Sabtu 26 November 2022.
Ia menjelaskan, kawanan monyet liar turun dari hutan bisa dipastikan ada penyebabnya. Misalnya, terjadi kekeringan karena kemarau atau kebakaran hutan.
Kondisi itu menyebabkan satwa akan mencari pakan dan mencari perlindungan ke tempat lain.
Rifki memastikan, kawanan monyet liar itu tidak akan pergi terlalu jauh. Apalagi hingga ke kawasan perkotaan.
“Karena di area perkotaan banyak jalan raya, jadi tidak mungkin monyet sampai ke perkotaan. Biasanya monyet kalau turun dari gunung itu mereka akan pergi ke area perkebunan untuk cari pakan,” katanya.
Mengenai kasus merambahnya kawanan monyet liar di Kota Bandung menurut Rifki menyebut, BBKSDA hingga saat ini masih melacak keberadaan kawanan monyet liar itu.
Para petugas BBKSDA meyakini, kemunculan kawanan monyet liar di Kiaracondong, Antapani dan Arcamanik merupakan kawanan monyet liar yang sama.
“Petugas kami di lapangan akan memasang kandang jebakan di sejumlah titik. Kawanan monyet itu berpindah-pindah, ini jarang terjadi,” tegas Rifki.
Biasanya lanjutnya, kawanan monyet liar yang turun ke permukiman hanya akan berkeliaran di satu titik.
Namun, saat ini berbeda dengan kawanan monyet liar yang muncul di tiga area permukiman warga di Kota Bandung. “Biasanya monyet itu hanya berkeliaran di satu titik,” tambahnya.***
Discussion about this post