Bandung – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bandung diikutsertakan dalam pembangunan melalui pengadaan barang dan jasa, lewat aplikasi Bela Pengadaan.
Menurut Koordinator Layanan Pengadaan Elektronik Kota Bandung Kusnendar, program Bela Pengadaan merupakan upaya mendorong penggunaan anggaran pemerintah agar dapat dirasakan oleh pelaku UMKM.
“Pemkot Bandung telah memberikan inisiatif agar UMKM berjualan langsung di e-katalog dan Bela Pengadaan. Sehingga para pelaku usaha bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Bandung,” kata Kusnendar, Rabu 18 Januari 2023.
Aplikasi itu katanya, menjadi wadah para pelaku usaha karena akan terjadi transaksi antara semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan para pelaku usaha secara digital.
Lewat Bela Pengadaan para pelaku UMKM bisa dengan bebas memasarkan produknya, berbeda dengan e-katalog yang masih terbatas dalam etalase penjualannya.
Selain itu, produk UMKM yang dipasarkan di Bela Pengadaan lanjutnya, bisa dibeli oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun non pemerintah.
“Bisa dipasarkan di marketplace yang sudah kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), sehingga potensi penjualan makin meningkat,” katanya dilansir Antara.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa Kota Bandung Rosyidi Santono mengatakan, Pemkot Bandung telah mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) melalui SIRUP.
Dengan demikian, masyarakat umum atau penyedia pengadaan hingga UMKM dapat mengetahui kebutuhan pengadaan di Pemkot Bandung.
Sejak awal tahun hingga 17 Januari 2023 menurutnya, tercatat ada 6.886 paket pekerjaan yang telah dimasukkan dalam aplikasi SIRUP dan dapat diakses secara publik.
Sedangkan pada tahun 2022 lalu, ada 33.163 paket pekerjaan yang telah dimasukkan ke dalam SIRUP.
“Informasi ini dapat mempercepat proses pengadaan dan memperkecil gagal lelang. Sebab penyedia sudah mengetahui sejak awal,” kata Rosyidi. ***
Discussion about this post