Jakarta – Aparat Polsek Mampang Prapatan masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap seorang gadis oleh sejumlah perempuan di Cafe Amora Kemang Jakarta Selatan.
“Lakukan cek TKP terkait viral di medsos tentang kasus pengeroyokan di Cafe Amora Jalan Taman Kemang Bangka Mampang Prapatan Jakarta Selatan,” kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol H Mashuri dalam keterangannya, Minggu 22 Januari 2023.
Sejauh ini, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi yakni MDA, MRA dan RS.
Menurut Mashuri, peristiwa yang terjadi pada Jumat 20 Januari dinihari sekitar pukul 02.30 WIB itu sempat viral di media sosial yang diunggah akun Instagram @jakarta.terkini
Berdasarkan keterangan saksi, pukul 02.30 WIB saksi 1 mengeluarkan korban dan temannya dari Cafe Amora, yang sebelumnya sudah adu argumentasi.
“Menurut keterangan saksi 2 korban beradu argumen di depan cafe amora dan saling memukul satu sama lainnya,” katanya.
Saksi sempat melerai dan membubarkan adu pukul satu sama lainnya. Selanjutnya korban berpindah tempat ke samping kiri Cafe Amora melanjutkan perkelahiannya.
CP (16), warga Bekasi Selatan korban pengeroyokan oleh sejumlah peremuan di salah satu Cafe Amora kawasan Kemang Mampang Prapatan Jakarta Selatan. /dok. Instagam @jakarta.terkini*
“Saksi 2 melihat korban menuju ke depan cafe big brother. Setelah ditanyakan ke saksi 3 korban meminta tolong kepada saksi 3. Lalu saksi 3 mengobati luka korban dan memberi minum,” tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya seorang gadis berinisial CP (16) terluka setelah dikeroyok oleh sejumlah perempuan di Cafe Amora Taman Kemang Jaksel.
Berdasarkan penuturan CP, insiden pengeroyokan yang dialaminya itu terjadi, pada Jumat dinihari sekitar pukul 02.00 WIB.
Awalnya, ia sedang di panggung cfafe tersebut. Lalu seorang perempuan menghampirinya. “Ia tiba-tiba ada yang tarik aku, yang tak aku kenal. Dia menarik aku dari atas ke bawah. Lalu dia bilang ‘Lo yang mecahin bibir gue ya’,” aku CP.
CP yang tak terima diperlakukan seperti itu kemudian melawan. Terlebih, ia merasa tidak mengenal dan tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan.
“Karena aku merasa tidak salah, aku melawan. Saat itu kita masih satu lawan satu. Tiba-tiba temannya (datang), di situ aku ditarik. Bukan hanya tangan, tapi rambut juga ditarik,” katanya.
CP pun diduga dikeroyok sejumlah perempuan yang disebutnya ada sekitar tujuh orang. Ia juga mengaku diinjak sampai pingsan.
Bahkan CP mengaku, dirinya dipukul mengggunakan benda yang didengar seperti pecahan beling.
Selama ini kata CP, ia tidak pernah terlibat permasalahan dengan orang lain, termasuk dengan para perempuan yang mengeroyoknya.
Akibat kejadian itu, CP melapor ke Polsek Mampang Prapatan. Namun, laporan CP ditolak dan disarankan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan. ***
Discussion about this post