Lumajang – Banjir lahar dingin menerjang kawasan aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru, setelah diguyur hujan deras.
Berdasarkan informasi dalam unggahan akun Twitter @info_semeru, banjir lahar dingin tersebut terjadi pada Senin sore hari.
Banjir lahar dingin tersebut menerjang Sungai Besuk Kobokan di Desa Supit urang. Banjir lahar terjadi, sekitar pukul 17.32 WIB.
“Hujan deras yang terjadi di sekitar kawasan Gunung Semeru mengakibatkan banjir lahar,” kata Kabid pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo, Senin 23 Januari 2023.
Banjir lahar lahar dingin tersebut mengakibatkan jalur alternatif Lumajang – Malang melalui Sungai Besuk Kobokan untuk sementara ditutup.
Penutupan tersebut dilakukan hingga banjir lahar surut, dan perbaikan jalur penyeberangan akibat banjir lahar selesai dilakukan.
“Ketika banjir lahar Gunung Semeru datang, jalur penyeberangan untuk sementara ditutup hingga kondisi aman ” tegas Wawan.
Sementara itu, dalam video yang berdurasi 28 detik tampak aliran banjir lahar dingin mengalir memang cukup deras.
Aliran banjir yang bercampur material vulkanik Semeru itu disebutkan oleh suara dalam video, sudah sampai ke Jalur Penyeberangan Tol Cikali.
“Jalur penyeberangan Tol Cikali. Ini jalurnya,” demikian suara di dalam video tersebut.
Lintasan penyeberangan Tol Cikali wilayah Curah Kobokan, adalah jalur penyeberangan yang menghubungkan Lumajang – Malang.
Berdasarkan laporan, Gunung Semeru terakhir mengalami erupsi pada Senin pagi sekitar pukul 07:50 WIB.
“Tinggi kolom letusan teramati ± 800 m di atas puncak (± 4.476 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut,” demikian laporan yang dibuat Ghufron Alwi.
Dalam laporan itu juga disebutkan, erupsi pada Senin pagi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 19 mm dengan durasi 79 detik. ***
Discussion about this post