Jakarta – KJRI Dubai mengungkap kronologis pembebasan pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI yang disekap di Horland Al-Anz, Uni Emirat Arab (UEA) beberapa waktu lalu.
KJRI Dubai membenarkan, akun tiktok @sabrinaerita telah menyiarkan berita yang disebut upaya pembebasan WNI dari sebuah pusat prostitusi pada 20 Januari lalu.
Pemilik akun itu telah menghubungi hotline KJRI Dubai di hari yang sama dan menyampaikan menampung 7 orang dan 1 orang di rumah sakit.
Ia pun menyampaikan, dari 7 orang yang diselamatkan ada dua orang yang mengalami trauma.
“Pada 21 Januari 2023 yang bersangkutan menyampaikan, ada 2 orang PMI dari 7 orang itu trauma dan akan diserahkan ke KJRI,” tulis KJRI Dubai, Selasa kemarin yang dikutip Rabu 25 Januari 2023.
Menurut KJRI Dubai, sebagian WNI yang dibebaskan masih ingin tetap bekerja, sedangkan yang lainnya menyatakan ingin pulang ke Indonesia.
KJRI Dubai pun menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi dokumen kepulangan beberapa WNI tersebut.
Kemudian petugas yang membantu saat proses penyelamatan menyampaikan agar hal itu dilaporkan ke pihak kepolisian.
Selain itu, saat menerima pengaduan penyekapan WNI di wilayah akreditasi, KJRI Dubai senantiasa menindaklanjutinya berkoordinasi dengan otoritas setempat, untuk memastikan keselamatan dan keamanan WNI terkait.
KJRI Dubai juga menyarankan para WNI dapat bekerja sama dan langsung melaporkan kepada otoritas terkait.
“Diingatkan, PMI/WNI agar tidak mudah mempercayai tawaran pekerjaan di Persatuan Emirat Arab tanpa kontrak yang jelas, serta melalui saluran yang dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya sebuah video viral di media sosial menunjukkan momen dramatis penyelamatan 12 warga negara Indonesia (WNI), yang disekap di Hor Al Anz Dubai Uni Emirat Arab (UEA).
Berdasarkan informasi dalam video tersebut, para perempuan itu adalah korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dilakukan oleh sesama WNI.
“Tragedi malam ini 20 Januari di horland, we are here to safe our people… saya bersama kawan-kawan berhasil membebaskan 12 orang yang disekap dan dijual oleh sesama wanita Indonesia juga bernama T,” demikian keterangan dalam video yang diunggah akun TikTok @sabrinaerita
Dalam video tersebut tampak beberapa perempuan berada di atap sebuah rumah, dengan beberapa orang berada di bawah berusaha menyelamatkan mereka.
Mereka berteriak berusaha turun, namun orang di bawah berteriak don’t jump, jangan loncat.
Kemudian salah seorang yang berada di atap meraih tangga dan menurunkannya untuk digunakan. Para perempuan tersebut akhirnya dapat diselamatkan. ***
Discussion about this post