Manado – Korban meninggal akibat banjir yang disertai dengan tanah longsor di Kota Manado Sulawesi Utara (Sulut) terus bertambah.
Sejauh ini, sudah lima orang meninggal dunia. Empat orang meninggal akibat tanah longsor, sedangkan satu orang lainnya meninggal akibat banjir.
Korban meninggal akibat longsor di Kairagi Weru lingkungan 2 Kecamatan Paal Dua, yakni Stansye Tomas sekeon (70), Jemmy Moniaga (56), Magdalena Soda (67) dan Frizenli Arabaan (8).
Sedangkan korban meninggal akibat banjir terjadi di Kelurahan Pandu Lingkungan 3 Kecamatan Bunaken, atas nama Agus Manumpil (62).
Data sementara yang dikumpulkan Basarnas Manado, ada 249 orang selamat . Di Kelurahan Bailang 58 orang selamat, di Kelurahan Molas 35 orang selamat.
Di Kelurahan Tuminting 21 orang selamat, Kelurahan Mahawu 103 orang selamat dan di Kelurahan Somompo 8 orang selamat.
Sementara di Kelurahan Ternate Tanjung ada 8 orang selamat, di Kelurahan Kairagi Weru 4 orang selamat, dan di Kelurahan Paal Dua lingkungan 4 ada 12 orang selamat.
“Untuk data lengkap jumlah warga dan lokasi yang terdampak, kami masih menunggu dari BPBD,” kata Kepala Basarnas Manado Monce Brury, Sabtu 28 Januari 2023.
Monce mengimbau, kepada masyarakat agar selalu waspada dan melihat situasi yang ada. Jika hujan tidak kunjung reda dengan kondisi air yang sudah mulai naik untuk segera evakuasi mandiri.
“Sebelum terjebak dalam banjir yang akan menyulitkan baiknya lakukan evakuasi mandiri,” katanya.
Diketahui, banjir trjadi di beberapa wilayah di Kota Manado Sulawesi Utara mulai surut, Jumat petang. Pada beberapa jalan utama, ketinggian air banjir berangsur mulai menurun.
Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Utara Joi Oroh mengatakan, ada 53 titik banjir di 10 lecamatan yang ada di Kota Manado. Selain itu tanah longsor juga terjadi di 20 titik. ***
Discussion about this post