Yogyakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang juga Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kabaparekraf) Sandiaga Uno optimistis, pariwisata di kawasan ASEAN akan terus tumbuh.
Hal itu didukung oleh peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan UMKM, sehingga mampu menghadapi tantangan ekonomi global.
Oleh karena itu, ia optimistis jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2023 akan melampaui target di tahun 2022.
“Untuk itu kami mematok target ambisius di tahun ini dan tahun depan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dikutip dri Antara, Sabtu 4 Februari 2023.
Target tinggi disematkan karena melihat beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara tahun ini.
Salah satunya, adalah kebijakan Tiongkok yang saat ini telah mencabut kebijakan pembatasan perjalanan.
Hal itu akan membuat potensi perjalanan wisatawan internasional makin besar. Terlebih setelah ada pertemuan insan pariwisata se ASEAN ditambah beberapa negara.
Dengan demikian, potensi penambahan wisatawan mancanegara ke Indonesia bisa maksimal. “Bagi Indonesia, pertemuan ATF kali ini sangat istimewa,” katanya.
Menurut Sandiaga, ATF sangat istimewa Karena untuk melanjutkan kesuksesan Presidensi G20 Indonesia, juga untuk mengimplementasikan apa yang menjadi komitmen dalam Bali Guidelines G20.
Yakni memperkuat upaya pemulihan dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia.
ATF juga memperluas tujuan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia, dan akhirnya menjadikan gagasan ini relevan dengan tindakan dan hasil yang berdampak di bawah kerangka rencana strategis pariwisata ASEAN tahun 2016-2025.
“Hal itulah yang membuat Indonesia berkeinginan tinggi mengimplementasikan rencana aksi dengan melakukan reskilling, upskilling dan newskilling bagi SDM pariwisata,” tegas Sandiaga.
Ia pun memberikan pelatihan juga mengenai sertifikasi, sehingga akan meningkatkan kemampuan pelaku pariwisata domestik khususnya UMKM.
Hal itu juga sejalan dengan penyeragaman standar kompetensi tenaga profesional di bidang pariwisata, dengan menerapkan The ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP).
“Saya yakin, ASEAN MRA-TP merupakan satu kesepakatan yang dapat menjadi simbol penguat komunitas ekonomi ASEAN,” katanya.
Menparekraf mengaku optimis akan semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.
Terlebih lagi pertumbuhan kedatangan wisatawan internasional tahun 2022 telah menunjukkan pemulihan yang kuat dari pandemi Covid-19.
Data terbaru UNWTO menunjukkan, lebih dari 900 juta wisatawan melakukan perjalanan internasional pada 2022. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2021.
Meski tingkat perjalanan wisatawan internasional telah meningkat, jumlah tersebut baru tumbuh sekitar 63 persen dari total perjalanan wisatawan internasional saat sebelum pandemi.
Timur Tengah dan Eropa menjadi kawasan dengan tingkat pertumbuhan paling tinggi, yakni sekitar 83 persen dari sebelum pandemi.
Sementara Amerika dan Afrika tumbuh 65 persen. Sedangkan untuk kawasan Asia dan Pasifik pertumbuhannya baru sekitar 23 persen dari sebelum pandemi.
Sandi mengaku, pihaknya merasa senang dan bersyukur karena bisa bertemu dalam forum yang akan menjadi permulaan bagi anggota ASEAN, untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata di dalam kawasan dengan semangat yang tinggi.
Menurutnya, perjalanan panjang ASEAN menghadapi krisis di sektor pariwisata dalam beberapa dekade terakhir, telah membuat masing-masing negara makin tangguh dan diyakini mampu menghadapi tantangan ini bersama.
“Untuk itu mari bekerja secara kolaboratif dan buktikan, pariwisata menjadi sektor yang mendorong pertumbuhan dan kita akan bekerja bersama menuju pemulihan yang kuat dan tangguh,” tambah Menparekraf. ***
Discussion about this post