Jakarta – Pemerintah optimis ekonomi digital tumbuh sekitar dua kali lipat pada 2025, yang didasarkan pada kinerja positif dan didukung fondasi yang kuat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sampaikan itu, saat Konferensi Pers Gojek Outlook 2023 melalui sambutan dalam video di Jakarta, belum lama ini
Airlangga merujuk pada laporan dari Google, Temasek dan Bain & Company pada 2022 yang menyebutkan, ekonomi digital Indonesia mencapai 77 miliar dolar AS.
Laporan itu juga memproyeksikan ekonomi digital tumbuh sekitar dua kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS pada 2025.
“Dengan kinerja positif didukung fondasi yang kuat, nilai ekonomi digital dapat tumbuh dua kali lipat menjadi 130 miliar (di tahun 2025), dan di tahun 2030 bisa mencapai 360 miliar (dolar AS),” kata Airlangga dilansir Antara.
Ia mengatakan, Indonesia telah menjadi pemain ekonomi digital di ASEAN dengan 40 persen total transaksi berasal dari Indonesia.
Jumlah deal atau kesepakatan di triwulan pertama 2022 menurut Airlangga, merupakan terbesar kedua sesudah Singapura sebesar 3 miliar dolar AS.
“Modal itu tentu penting apalagi Indonesia punya jumlah penduduk di usia produktif dalam bonus demografi, serta memiliki 2.400 stratup dan tingkat penetrasi internet sebesar 77 persen,” katanya.
Pada 2022 lanjutnya, ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,31 persen dan diproyeksi bisa tumbuh hingga 5,3 persen pada tahun ini.
Airlangga menyatakan, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh tumbuhnya ekonomi digital dan ditopang oleh layanan e-commerce on demand seperti ride-hailing, online food delivery serta kegiatan berbasis daring lainnya.
Ia menambahkan, pemerintah Indonesia optimis subsektor makanan dan transportasi dalam ekonomi digital akan tumbuh 39 miliar dolar di tahun 2025, dengan pertumbuhan di atas 20 persen.
Dalam jangka pendek katanya, pemerintah mendorong penggunaan produksi dalam negeri dengan memperluas akses daripada KUR sebagai pendorong penggerak UMKM.
Untuk jangka menengah, pemerintah terus mendorong berbagai sektor, antara lain pariwisata dengan kawasan ekonomi khusus.
“Tentunya mandat daripada kekuatan ASEAN akan didorong untuk bekerja sama di sektor digital atau digital economy framework agreement, yang akan didorong dalam keketuaan Indonesia,” tegasnya.
Sementara untuk jangka panjang, pemerintah juga terus mendorong peningkatan daya saing, peningkatan SDM dan penyerapan tenaga kerja dengan implementasi dari UU Cipta Kerja. ***
Discussion about this post