Bandung – Persib Goes to School kembali berlanjut yang kali ini menyambangi para siswa di SMK Yapari Kota Bandung, Kamis 16 Maret 2023.
Pada kegiatan iu diberikan sosialisasi dan edukasi tentang dunia suporter dan sepakbola, khususnya Persib kepada para siswa SMK Yapari.
Mengusung tema ‘Rivalitas Sehat dalam Sepakbola’, siswa-siswi SMK Yapari berbagi pengalaman langsung bersama Psikolog Olahraga, Rizka Safitri, Raja Viking Persib Club (VPC) Heru Joko serta mantan pemain Persib Airlangga Sutjipto.
Persib Goes to School merupakan acara interaksi Persib dengan suporter dan nonsuporter kalangan remaja, yang membahas beragam topik menarik tentang sepakbola.
Lewat program ini, Persib ingin membawa nilai-nilai yang ada di dalam sepakbola kepada kaum remaja. Terlebih, saat ini banyak melahirkan generasi baru dalam dunia suporter Persib.
Raja Viking Herru Djoko menilai, program ini amat penting dan berharap bisa terus dilaksanakan untuk membangun generasi suporter yang lebih baik.
Dalam kegiatan tersebut, ia juga mengaku sangat senang dengan antusiasme siswa-siswi di SMK Yapari Bandung tersebut.
“Dukunglah dengan cara yang positif. Misalnya, datang ke stadion dengan membeli tiket. Jika tidak datang ke stadion, kita juga bisa jadi Bobotoh yang menginspirasi dengan cara memerangi hal negatif,” katanya.
Heru pun mengajak seluruh elemen agar bahu-membahu menjadikan dunia sepakbola Indonesia yang lebih baik di masa depan.
“Kita tahu, Bobotoh banyak dari kalangan remaja. Apalagi di era digital saat ini semua serbamudah dalam berinteraksi. Ini sebetulnya kerja kelompok. Kita yang bisa disebut sebagai senior harus aktif dalam mengedukasi, agar para remaja ini bisa mendukung tim Persib dengan cara yang baik,” lanjutnya.
Sementara Airlangga sangat mengapresiasi program ini, dan berharap menjadi bekal yang positif bagi para remaja yang menggandrungi sepakbola.
Pemain dengan sapaan akrab Ronggo yang sudah melalui banyak hal di kancah sepakbola nasional itu, mengaku senang bisa membagikan pengalaman kepada remaja, khususnya pecinta Persib.
“Kami ingin berbagi dan mengedukasi kepada adik-adik untuk menjadi suporter yang baik. Jadi anak-anak muda tentunya butuh wawasan agar tidak terjerumus dalam hal yang negatif,” katanya.
“Saya harap setelah program Persib Goes to School ini, ada bekal untuk adik-adik untuk menjadi suporter yang baik dan menjadi contoh untuk yang lainnya,” kata mantan pemain yang identik dengan nomor punggung 9 itu.
Sementara itu Rizka Safitri berbicara tentang pentingnya sebuah pendampingan terhadap remaja, khususnya untuk menghadapi sebuah rivalitas.
Rizka mengatakan, usia remaja masih memerlukan bimbingan agar tidak mudah terjerumus dengan hal yang negatif.
“Ini merupakan sosialisasi dan edukasi penting untuk kalangan remaja. Sebab kita tahu kalangan remaja sedang mengalami masa perubahan baik dari sisi fisik, kognitif maupun emosinya,” ungkapnya.
Jadi kalangan remaja ini sangat butuh role model, butuh dirangkul dan panutan atau figur yang positif. Kegiatan ini pun diharapkan mampu menangkal perilaku negatif dari para remaja, termasuk bullying.
Pandangan disampaikan Amanda Putri Lestari, salah seorang siswi SMK Yapari.
Gadis kelas 12 Perhotelan 1 tersebut mengaku gembira dengan program Persib Goes to School, yang hadir di sekolahnya.
Manda mengatakan, pengalaman serta edukasi yang diberikan oleh para narasumber sangat bermanfaat bagi dirinya dan teman-teman di SMK Yapari.
“Alhamdulillah terima kasih, kita di sini semua sangat senang karena kehadiran beberapa sosok penting di lingkungan Persib,” katanya.
“Setelah mendengar beberapa cerita dari kakak-kakak narasumber, saya jadi tahu tentang pentingnya berperilaku positif dalam mendukung tim kesayangan,” lanjut Manda.
“Semoga program positif ini bisa berkelanjutan dan jika ada kesempatan bisa kembali ke SMK Yapari,” harapnya.***
Discussion about this post