Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap, realisasi belanja produk dalam negeri pada kegiatan ‘Business Matching Tahap V’ mencapai Rp 181,28 triliun.
Acara yang mempertemukan pengguna dan perusahaan industri tersebut berlangsung di Istora GBK Jakarta, pada 15 – 17 Maret 2023.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin Doddy Rahadi menyatakan, pengadaan di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah mencapai Rp 135,51 triliun, sedangkan di BUMN tercatat Rp 45,77 triliun.
Realisasi itu tidak terlepas dari komitmen belanja produk dalam negeri pada Business Matching V, yang mencapai Rp 1.157,47 triliun.
Rinciannya, komitmen kementerian, lembaga dan pemda sebesar Rp 626,87 triliun, dan BUMN mencapai Rp 530,6 triliun.
Doddy menyatakan, jumlah itu menunjukkan potensi sangat besar yang dapat dimanfaatkan penyedia produk dan jasa dalam negeri.
“Ini juga peningkatan lima kali lipat dibandingkan pada Business Meeting Tahap I tahun 2022 senilai Rp 214,1 triliun,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Meski begitu Doddy mengakui, capaian realisasi belanja produk dalam negeri itu belum sesuai target sebesar Rp 250 triliun.
Namun demikian, ia tetap optimistis angka tersebut bisa tercapai pada sisa triwulan pertama ini.
Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk membangun komitmen bersama guna merealisasikan pengurangan belanja impor hingga hanya 5 persen.
“Selain besarnya potensi pengadaan pemerintah, keberhasilan pencapaian tidak bisa terlepas dari usaha kita semua,” lanjutnya. ***
Discussion about this post