Lombok Barat – Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus terbakarnya pasar Karang Bongkot di Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat yang terjadi, pada Senin 10 Juni sore.
Setelah api padam polisi melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kebakaran. Polres Lombok Barat sudah memasang garis penanda di lokasi kejadian.
Kapolres Lobar AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi menyatakan, saat kebakaran personel kepolisian membantu memadamkan api.
Pihaknya juga sudah mengecek sumber penyebab kebakaran tersebut. “Sekarang masih dalam tahap penyelidikan,” katanya, Selasa 11 Juli 2023.
Untuk sementara, ia pun belum bisa menyimpulkan mengenai penyebab kebakaran tersebut.
Masyarakat diminta menunggu hasil penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran. “Kami sudah melakukan olah TKP, tinggal diselidiki,” katanya.
Kepala BPBD Lobar Syahrudin mengatakan, pihaknya ikut rapat membahas pasar yang terbakar. Masing-masing OPD dibagi tanggung jawabnya sesuai tugas.
“Bisa (penanganan) lewat BTT. Karena harus mengeluarkan dana BTT, maka kami harus masuk,” katanya.
Seperti diketahui, sedikitnya 70 pedagang di Pasar Tradisional Karang Bongkot Desa Karang Bongkot Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB), kehilangan tempat berjualan.
“Ya sekitar 70 lapak yang hangus terbakar. Kami belum temukan penyebabnya. Masih dilakukan pendalaman pihak kepolisian,” kata Camat Labuapi Lalu Rifanhadi.
Menurutnya, polisi telah melakukan olah TKP. Pemkab Lombok Barat yang dipimpin Sekda Ilham juga turun ke lokasi kebakaran bersama OPD terkait.
“Yang terbakar ini beragam, karena modelnya los pasar. Ada penjual sembako, pakaian dan perabotan. Di sana lengkap ya,” kata Rifanhadi.
Camat bersama Pemkab Lombok Barat juga menghitung kerugian akibat kebakaran. “Kami belum bisa perkirakan berapa total kerugian akibat kebakaran itu,” lanjutnya.
Agar para pedagang bisa tetap mencari nafkah, pemerintah sedang menyiapkan lahan relokasi pasar sementara.
Rifanhadi juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Lombok Barat, terkait rencana pembangunan ulang pasar yang terbakar.
“Kami sudah minta Dinas PUPR untuk melakukan kajian terlebih dahulu, bagaimana kelanjutan pascakebakaran itu,” katanya.
Sementara itu Kapolsek Labuapi Iptu Baejuli mengatakan, sejumlah perabotan pedagang yang berasal dari kayu ludes dilalap api bersama barang dagangan.
Beruntung, kondisi pasar saat kebakaran sedang sepi, sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
“Sore sepi tidak ada aktivitas jualan hanya pagi hingga siang hari. Anggota berupaya melakukan pemadaman hingga pukul 17.00 Wita,” kata Baejuli. ***
Discussion about this post