Manipur – Otoritas negara bagian Manipur India berjanji menindak tegas para pelaku insiden diaraknya dua perempuan dalam kondisi telanjang lalu diperkosa.
Peristiwa tersebut berlangsung pada Mei lalu, pada saat terjadinya bentrokan antaretnis marak di India. Namun, videonya baru viral pekan ini.
Bahkan, pejabat tinggi Manipur menyatakan hukuman mati akan dipertimbangkan terhadap para pelaku.
Dikutip dari sky.com, Jumat 21 Juli 2023 kepolisian Manipur mengumumkan penangkapan empat tersangka, pada Kamis 20 Juli waktu setempat.
Pelaku tersebut terkait aksinya lewat video viral, yang menunjukkan dua perempuan diarak telanjang di jalanan Manipur.
“Empat tersangka utama ditangkap dalam kasus video viral,” sebut Kepolisian Manipur dalam pernyataan lewat Twitter.
Video viral tersebut menunjukkan, dua perempuan diarak sekelompok orang dalam keadaan telanjang di jalanan negara bagian Manipur.
Keduanya dicemooh dan dilecehkan secara seksual oleh orang-orang yang mengerumuni mereka.
Serangkaian dakwaan termasuk penculikan, pemerkosaan bergiliran dan pembunuhan dijeratkan kepada para tersangka.
Kepolisian Manipur juga menegaskan, pihaknya melakukan penyelidikan dengan sangat serius terhadap kasus tersebut.
Selain dua perempuan itu diarak telanjang dan salah satunya dilaporkan diperkosa secara massal, adik laki-laki dari perempuan itu pun dilaporkan dibunuh saat berusaha menyelamatkan kakaknya.
Seorang pria berusia 56 tahun yang masih anggota keluarga dari kedua perempuan itu juga dilaporkan tewas dibunuh.
Pemerintah negara bagian Manipur yang dikuasai Partai Bharatiya Janata (BJP) menegaskan, polisi langsung mengambil tindakan saat video itu viral di media sosial lebih dari dua bulan setelah insiden terjadi.
Kepala Menteri negara bagian Manipur N Biren Singh menegaskan, penyelidikan secara menyeluruh sedang dilakukan.
“Kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati,” tegas Singh.
Laporan aduan Kepolisian Manipur menyebutkan, insiden mengerikan itu tepatnya terjadi di Desa B Phainom Distrik Kangpokpi, pada 4 Mei lalu.
Atau sehari setelah bentrokan pecah antara etnis mayoritas Heitei, dan etnis minoritas Kuki di negara bagian tersebut.
Bentrokan itu terjadi setelah etnis minoritas Kuki yang sebagian besar beragama Kristen, memprotes proposal tuntutan etnis mayoritas Meitei sebagian besar beragama Hindu, meminta kuota untuk pekerjaan publik dan penerimaan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif.
Hal itu juga membangkitkan kembali kekhawatiran lama di kalangan etnis Kuki, bahwa Meitei akan bisa diizinkan mendapatkan tanah di daerah yang saat ini disediakan untuk mereka dan etnis minoritas lainnya.
Lebih dari 140 orang dilaporkan tewas dalam rentetan bentrokan di Manipur sejak Mei lalu.
Laporan juga menyebut, dua perempuan yang diarak bugil dalam video viral itu merupakan anggota etnis minoritas Kuki
Sedangkan massa yang mengarak mereka disebut sebagian besar anggota etnis mayoritas Meitei.
Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menyatakan, dirinya marah dan menegaskan bahwa tindakan hukum yang tegas akan diambil terhadap para pelaku.
Ia mengatakan, seluruh India ‘merasa dipermalukan’ oleh adanya serangan terhadap kaum dua perempuan tersebut.
“Saya ingin meyakinkan bangsa ini, tidak ada orang yang bersalah yang akan diampuni,” tegas Modi mengomentari video viral itu saat membuka sesi parlemen, Kamis waktu setempat.
“Tindakan akan diambil sesuai hukum. Apa yang terjadi pada putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan. Hati saya dipenuhi rasa sakit dan amarah,” sebutnya.
Pernyataan Modi tersebut menanggapi video viral itu menjadi komentar publik pertamanya, sejak konflik antaretnis pecah di wilayah Manipur pada Mei lalu.
Namun, Modi pun menuai kritikan karena bungkam saat konflik antar kelompok etnis memakan banyak korban jiwa di Manipur. ***
Discussion about this post