Manila – Korban meninggal terus bertambah akibat topan Doksuri yang memicu angin kencang dan hujan deras hingga longsor di sejumlah provinsi di Filipina utara.
Sedikitnya enam orang dilaporkan tewas dan membuat ribuan warga lainnya mengungsi, saat badai menyapu ke arah tenggara Tiongkok, pada Kamis 27 Juli 2023.
Dikuti dari AFP, topan Doksuri menghantam pulau utama Luzon di Filipina, pada Rabu kemarin waktu setempat.
Kekuatan angin telah menumbangkan sejumlah pohon, mematikan listrik dan memaksa evakuasi ribuan orang dari masyarakat pesisir.
Angin kencang dan hujan deas menerjang Pulau Babuyan yang berpenduduk sedikit dan provinsi utara. Kondisi itu pun mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
“Seorang ibu dan ketiga anaknya tewas pada Rabu pagi, ketika longsor menerjang rumah mereka di Kotamadya Buguias Provinsi pegunungan Benguet,” kata pejabat bencana setempat Satur Payangdo.
Sejumlah warga mengungsi di salah satu lokasi penampungan utara pelabuhan Manila akibat Topan Doksuri yang menerjang Filipina. /dok. Reuters/Eloisa Lopez*
“Sementara lima orang lainnya yang tengah berada di dalam rumah tersebut berhasil diselamatkan,” sebut Payangdo.
Terbaru korban tewas menjadi enam orang, setelah seorang wanita terbunuh oleh pohon kelapa yang tumbang di Provinsi Isabela.
Selain itu seorang anak laki-laki berusia 16 tahun tewas tertimpa material tanah longsor di Kota Baguio.
Diketahui, Doksuri merupakan topan super saat menyapu Samudera Pasifik pada hari Selasa. Namun melemah saat mendekati Filipina.
Badai diperkirakan akan semakin melemah saat bergerak melintasi Laut Cina Selatan, sebelum mendarat di tenggara Tiongkok pada Jumat nanti.
Dilaporkan, Doksuri juga akan melewati Taiwan, hujan deras yang terkait dengan topan menyebabkan kematian seorang perempuan berusia 57 tahun yang tenggelam akibat terjebak bersama dua orang lainnya.
“Mereka terjebak ketika sungai dari pegunungan meluap,” kata pusat operasi darurat pulau itu.
Hujan juga menyebabkan pemadaman listrik di sekitar 43.000 rumah tangga, meski sebagian besar telah pulih.***
Discussion about this post