Naha – Sedikitnya 2 orang tewas dan 62 lainnya terluka akibat hantaman Topan Khanum yang menerjang Wilayah Prefektur Okinawa dan Kagoshima BaratDaya Jepang, sejak dua hari terakhir.
Hantam Topan Khanum tersebut ditandai dengan guyuran hujan deras dan angin kencang, yang melanda wilayah Prefektur Okinawa.
Meski gerakan topan tersebut melambat, dampak kerusakan yang diakibatkannya bisa berkepanjangan.
Dikutip dari nytimes, Kamis 3 Agustus 2023 Badan Meteorologi Jepang menyebutkan, Khanun bergerak perlahan ke BaratLaut di Laut Cina Timur dengan kecepatan angin 162 km/jam.
Sedangkan hembusan hingga 234 km/jam, pada sore hari. Badan itu juga tidak memperkirakan jika badai tersebut akan menghantam secara langsung.
Seorang perempuan di Okinawa jadi korban tewas saat rumahnya terbakar, karena dia menyalakan lilin akibat listrik padam.
Kematian lainnya adalah seorang pria berusia 90-an yang tertimpa garasi ambruk. Sekitar 62 orang di Prefektur Okinawa dan Kagoshima pun terluka.
Sementara itu Okinawa Electric Power melaporkan, akibat terputusnya kabel listrik sekitar 166.000 rumah di Okinawa, pulau tropis sekitar 1.600 km baratdaya Ibukota Jepang, Tokyo padam.
Mereka telah kehilangan listrik sekitar 25 persen dari total wilayah, pada Kamis pagi.
Kementerian Transportasi menyatakan, Bandara Naha yang terletak di Ibukota Okinawa membatalkan 304 penerbangan.
Sedangkan pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan wisata populer pun ditutup selama 2 hari, dan kembali beroperasi pada Kamis.
Topan diperkirakan akan berbelok tajam ke Timur pada Jumat 4 Agustus 2023, dan mulai menuju pulau-pulau utama Jepang, situasi yang menurut seorang pejabat tidak biasa.
“Belok ke timur itu tidak aneh, tapi berbelok begitu tiba-tiba dan tajam itu yang jarang terjadi,” sebutnya.
Ketika badai bergerak secara bertahap ke timur, mereka juga cenderung ke utara, artinya melemah karena suhu udara dan air permukaan turun.
Namun di Selatan tetap seperti yang mungkin dilakukan membuatnya lebih mudah untuk mempertahankan kekuatannya,” lanjutnya.
Disebutkan, masih terlalu dini untuk memprediksi Ibukota Jepang Tokyo kemungkinan terpengaruh. Namun, pulau utama Shikoku yang terkecil mungkin akan terpengaruh.
Suhu panas yang terjadi pun memecahkan rekor di Jepang. Pada Juli lalu suhu terpanas terjadi sejak pencatatan dimulai pada 1898, meski suhu air laut normal.
Dilaporkan juga, pasokan listrik terputus untuk sekitar 6.550 rumah di kepulauan Amami di Prefektur Kagoshima, utara Okinawa, pada pagi waktu setempat. ***
Discussion about this post