Badung – Seorang wisatawan asal Jepang tewas terjatuh saat bermain Flying Fish di Tanjung Benoa di Pantai Tanjung Benoa Kuta Selatan Kabupaten Badung.
Kikuchi Satoshi (60), wisarawan Jepang bermain flying fish bersama putranya, Kikushi Haruki dan ditemani seorang pemandu.
Wayan Simpen, salah seorang pemandu PT Bali Coral Dive and Marine Sport menyatakan, cuaca mendadak tak bersahabat saat Satoshi bermain flying fish.
“Lantaran cuaca mendung dan anginnya mendadak kenceng,” kata Simpen dalam keterangannya, Sabtu 19 Agustus 2023.
Menurutnya, para pemandu tidak sembarangan melayani para turis bermain flying fish, utamanya saat gelombang tinggi dan angin kencang.
Sebab, faktor alam itu dapat membahayakan orang yang bermain. Terlebih jika pemandu yang mendampingi tidak terlatih dan berpengalaman.
Saat bermain flying fish, wisatawan dipersilakan duduk terlentang di atas perahu karet berbentuk seperti kasur sambil memegang tali.
Wahana water sport tersebut cukup menantang adrenalin, karena wisatawan bisa merasakan sensasi perahu terbang di udara.
Perahu karet itu awalnya ditarik menggunakan perahu motor. Secara perlahan, perahu karet yang mampu menampung dua orang itu akan terangkat ke udara.
Keseruan bermain flying fish biasanya membuat turis berteriak kegirangan, menikmati sensasi melaju dengan kecepatan tinggi hingga terangkat beberapa meter ke udara.
Simpen menampik kedua turis asal Jepang itu terjatuh lantaran ditemani pemandu amatiran.
Menurutnya, turis Jepang tersebut terjatuh ke air karena faktor angin kencang yang datang secara tiba-tiba.
“Saat kami melakukan take off (perahu flying fish terbang), kami lepas (jatuh). Meski ada pemandu, kami kendalikannya susah. Kami nggak tahu angin mendadak kencang dan kecelakaan yang menewaskan Satoshi tidak kami harapkan,” kata Simpen.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan menyatakan, insiden itu terjadi Jumat pagi, sekitar pukul 10.00 Wita.
Kecelakaan itu terjadi tepatnya di Pantai Tanjung Benoa. Ketika itu, Satoshi bermain flying fish di Bali Coral Tanjung Benoa.
Pada sesi pertama, dua anak Satoshi bermain flying fish sekitar dua putaran, dan mereka landing dengan selamat.
Pada sesi kedua, giliran Satoshi dan Haruki yang mencoba merasakan sensasi bermain flying fish.
Setelah sekitar 40 meter dari pantai, tiba-tiba perahu karet yang mereka naiki oleng dan miring ke kanan.
Instruktur flying fish bernama Wahyu pun terjatuh, diikuti Satoshi dan Haruki yang terlepas dari pegangan. Mereka terjatuh sekitar tiga meter dari atas air.
Satoshi langsung dibawa ke RS Surya Husada Nusa Dua. Namun, nyawa Satoshi tak terselamatkan. Jasadnya dititipkan di RSUP Prof. Ngoerah Denpasar. ***
Discussion about this post