Bogor – Institut Pertanian Bogor (IPB) mengevaluasi seluruh laboratorium setelah tewasnya mahasiswa S-2 Laila Atika Sari (26), dalam peristiwa kebakaran di laboratorium.
Ada 300 laboratorium di wilayah IPB yang bakal dilakukan evaluasi.
Sejauh ini sudah ada tiga tim yang dibentuk. Yakni tim investigasi untuk mengetahui kenapa, sebabnya apa agar jangan sampai terulang.
“Kami berharap ini kejadian yang pertama dan terakhir, tidak terulang di IPB,” kata Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumastuti dalam keterangannya di kampus IPB Dramaga, Senin 21 Agustus 2023.
Tim kedua, untuk evaluasi seluruh laboratorium yang ada di IPB. Jadi di IPB ini ada 300 laboratorium dan semuanya harus dipastikan dalam keadaan aman.
Yatri mengatakan, pihak IPB juga membentuk tim keselamatan kerja agar kejadian serupa tak terulang lagi.
Menurutnya, peristiwa nahas tersebut menjadi evaluasi bagi pihak IPB untuk meningkatkan keamanan.
“Jadi pekerjaan sehari-hari itu di bidang akademik, pengabdian masyarakat karena kami banyak kegiatan di lapangan harus dipastikan safety-nya, termasuk di dalam kampus,” lanjutnya.
Jadi katanya, sebetulnya ini sudah ada tupoksinya. Namun memang momen ini harus disikapi oleh manajemen IPB untuk berbenah diri.
Penyelidikan terkait kebakaran itu lanjut Yatri, masih dilakukan oleh pihak berwajib. Pihak IPB masih menunggu hasil penyelidikan tersebut.
“Hingga hari ini kami masih menunggu hasil dari investigasi, apa sebetulnya penyebab dari kejadian di laboratorium saat itu,” tegas Yatri.
Seperti diketahui, dalam peristiwa kebakaran di lab IPB itu menyebabkan mahasiswi S-2 bernama Laila Atika Sari (26) tewas. Saat itu, Laila tengah menjalankan penelitian tesisnya.
“Untuk penelitian tesis, karena (Laila) mahasiswa tingkat akhir,” katanya. Yatri pun turut mengenang sosok Laila di mata pihak kampus.
Menurut Yatri, kampus melihat Laila sebagai sosok yang berprestasi dalam akademik. “Laila berprestasi, dapat beasiswa tiap bulan, lalu penelitiannya didanai juga, ada beasiswa untuk penelitian,” katanya.
Diketahui, Laila merupakan mahasiswi S-2 Fakultas Peternakan, Ilmu Nutrisi Pakan. Penelitian yang sedang dilakukannya itu mengenai analisis lemak pakan.
“Laboratorium tidak terbakar habis, namun karena ada api sejumlah alat jadi rusak. Fisik bangunannya tidak terbakar,” tambahnya. ***
Discussion about this post