Bandung – Pihak swasta hingga siswa SMK turut mengampanyekan peralihan (konversi) energi dari kendaraan bensin ke kendaraan listrik di ajang West Java Festival (WJF) 2023.
Bertempat di bagian belakang kawasan Gedung Sate Bandung, sekitar empat perusahaan swasta, kampus Polban dan SMKN 8 mengisi stan yang didirikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sabtu 2 September 2023.
Pada stan tersebut, sejumlah perusahaan swasta dan perwakilan institusi pendidikan, memamerkan sejumlah karya mereka.
Mulai dari motor konversi, produk motor listrik sampai mobil prototipe listrik yang digunakan untuk lintasan balap, kepada masyarakat yang hadir dan singgah di stan mereka.
Bahkan, baik swasta ataupun institusi pendidikan itu semuanya membuka jasa untuk konversi kendaraan mereka.
Khususnya sepeda motor menjadi tenaga listrik dengan kisaran harga Rp 2 juta (sistem sewa baterai) sampai di atas Rp 10 juta.
Memang di sini untuk mengenalkan dan mempromosikan kendaraan listrik, karena kan pemerintah juga mendorong untuk peralihan energi itu dengan ada uji coba.
“Bahkan, semua juga membuka kesempatan untuk konversi,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar sekaligus Sekretaris Umum WJF 2023 Benny Bachtiar.
Hal itu juga diamini oleh staf dari Quest Motor, Diostra yang mengatakan mereka hadir untuk mempromosikan dan membuka peluang konversi motor bensin ke listrik.
Tak hanya itu, mereka juga menunjukkan cara kerjanya pada masyarakat dalam satu kotak koper.
“Kami hadir dengan model yang memperlihatkan cara kerja motor listrik, dan membawa produk kami termasuk yang hybrid dengan panel surya kepada masyarakat,” katanya.
Diostra mengatakan, di tempatnya untuk konversi motor konvensional menjadi listrik seharga Rp 10 juta, sedangkan nilai jual untuk motor listrik di kisaran Rp 20 juta.
Memperkenalkan dan mempromosikan kendaraan listrik juga menjadi semangat dari para siswa SMKN 8, yang membawa dua unit motor konversi hasil karya mereka.
“Kami hadir dengan dua motor konversi karya anak SMKN 8, dan kerja sama kami dengan PLN dan Rainbow Motor,” kata pembimbing proyek motor listrik SMKN 8 Rama Khadifa (29).
Hal itu sekaligus untuk mempromosikan motor listrik yang alhamdulillah peminatnya meningkat dari tahun sebelumnya.
Dengan hadirnya stan-stan konversi kendaraan Rama mengharapkan, agar lebih banyak masyarakat yang beralih ke motor listrik, dan untuk membantu pemerintah agar tahun 2050 terjadi konversi besar-besaran pada kendaraan.
“Harapannya, ke depan agar pemerintah bisa mempermudah untuk konversi yang mungkin masyarakat menengah ke bawah, juga mempermudah untuk membuat surat-suratnya,” lanjutnya. ***
Discussion about this post