Jakarta – Atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 Jakarta Utara roboh mengakibatkan ratusan warga penghuni di Blok C1 – C5 direlokasi Rusunawa Nagrak.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta akan merelokasi warga Rusunawa Marunda di Blok C1 sampai C5 ke Rusunawa Nagrak.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan meminta Pemprov memeriksa semua kondisi bangunan rumah susun (rusun), yang berada di wilayah Jakarta.
Pasalnya kata Judistira, tidak menutup kemungkinan ada rusunawa lain yang bangunannya telah termakan usia.
“Rusunawa Marunda sudah cukup tua yakni bangunan tahun 2006. Kami prihatin atas robohnya atap rusunawa tersebut,” kata Judistira, Selasa 5 September 2023.
“Jadi bukan hanya Marunda, tapi ada beberapa Rusunawa lainnya yang perlu diawasi dan segera dilakukan revitalisasi,” lanjutnya.
Ia berharap, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI melakukan pendataan bangunan rusun yang tidak layak huni.
Sebelumnya Plt Dinas PRKP DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum membenarkan, betul warga Rusunawa Marunda C1 hingga C5 akan direlokasi ke Rusunawa Nagrak.
Sementara Kepala Kepala UPRS II Dinas PRKP DKI Jakarta Uye Yayat Dimyati mengatakan, ada 451 kepala keluarga (KK) yang segera dipindahkan.
Ia menyatakan, relokasi dilakukan karena Rusunawa Blok C akan direvitalisasi.
“Sesuai hasil rekomendasi dari BRIN, klaster C sudah tidak layak huni. Sebab, beberapa lokasi sudah membahayakan, maka relokasi segera dilakukan pada September ini,” kata Uye.
Menurutnya, sosialisasi untuk merelokasi sudah dilaksanakan pada Maret 2022. Namun, relokasi tertunda karena adanya lonjakan kasus pendemi.
Sedangkan Rusunawa Nagrak yang merupakan alokasi relokasi warga, digunakan untuk isolasi (pasien positif) Covid-19.
Meski demikian, Uye membantah relokasi ini dilakukan bukan karena setelah terjadi peristiwa atap beton Rusunawa Marunda runtuh.
Relokasi, katanya, sempat tertunda karena penolakan warga.
“Sudah dari tahun lalu kami rencanakan, namun sebagian warga sulit dipindahkan. Sekarang ini lebih tegas karena mengutamakan keselamatan jiwa,” katanya.
Retno Sulistiyaningrum menjelaskan, peristiwa runtuhnya atap Rusunawa Marunda terjadi pada 30 Agustus, sekitar pukul 21.10 WIB.
Dak beton pada blok C5 mengalami roboh, yang lokasinya berada di sekitar hall belakang.
Tak ada korban dalam insiden atap rusun tersebut roboh. Menurutnya, warga sudah mulai mengangkut barangnya secara bertahap. ***
Discussion about this post