Bandung – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar mencatat, realisasi investasi di Jabar pada semester I (Januari – Juni) 2023 mencapai Rp 103,68 triliun.
Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yulistiani menyatakan, capaian itu sekitar 55,14 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp 188 triliun.
“Realisasi tahun 2023 sampai semester I kita sudah mencapai 55,14 persen, dari target yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 188 triliun,” kata Nining, Selasa 5 September 2023.
Ia menyebutkan, investasi Rp 103,68 triliun itu didominasi oleh sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan menyumbang senilai Rp 24,4 triliun (23,54 persen).
Hingga semester I tahun ini katanya, realisasi penanaman modal asing (PMA) yang justru mendominasi investasi di Jabar, dengan menyumbang Rp 66,43 triliun.
Sedangkan untuk kategori penanaman modal dalam negeri (PMDN) baru tercapai Rp 37,25 triliun.
Nining mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat para investor asing maupun dalam negeri tertarik untuk berinvestasi di Jabar. Salah satunya terkait infrakstruktur yang mendukung.
“Tingkat infrastruktur kita relatif lebih baik dibanding yang lainnya, konektivitas dari barat ke timur dari utara ke selatan relatif terhubungkan secara baik, baik lewat jalan tol maupun jalan nasional,” katanya.
Selain itu lanjut Nining, tentang sumber daya manusia yang cukup mendukung. Dengan penduduk hampir 50 juta dan 70 persen memasuki usia produktif, yang membuat investor tertarik menanamkan modal di Jabar.
“Ini merupakan suatu daya tarik tersendiri, karena ketersediaan tenaga kerja lokal sudah ada dan produktif, relatif untuk di Jabar ini tingkat produktivitas dari tenaga kerja kita cukup tinggi,” tegas Nining.
Dengan capaian realisasi investasi sudah mencapai 55,14 persen Nining optimistis, investasi di Jabar bisa mencapai target yang sudah ditentukan.
“Kita cukup optimis untuk angka ketercapaian investasi itu bisa kita lakukan sesuai target yang diinginkan, bahkan melebihi kalau harapan kita,” lanjutnya. ***
Discussion about this post