Sleman – Gunung Merapi yang berada di Kabupaten Sleman Yogyakarta kembali semburkan guguran lava pijar dengan jarak luncur sekitar 1.500 meter.
Tercatat pada pengamatan Jumat 15 September 2023 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, sebanyak tiga kali luncurkan lava pijar.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menyatakan, guguran lava pijar Gunung Merapi itu meluncur ke arah baratdaya atau Kali Bebeng.
“Teramati tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah BaratDaya (Kali Bebeng),” katanya.
Selama periode pengamatan itu, Merapi juga mengalami 27 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm selama 42.6-110.8 detik.
Juga sebanyak 159 kali gempa fase banyak, dengan amplitudo 3-8 mm selama 4.9 – 9.9 detik.
Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih, dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah.
Sedangkan pada periode pengamatan Kamis kemarin pukul 18.00-24.00 WIB, Merapi juga tercatat 11 kali luncurkan guguran lava pijar, dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah baratdaya.
Agus menjelaskan, berdasarkan analisis BPPTKG periode 1-7 September 2023, morfologi kubah baratdaya Merapi, tercatat mengalami perubahan.
Hal itu akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
Berdasarkan analisis foto udara pada 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 meter kubik, dan kubah tengah sebesar 2.355.100 meter kubik.
Pada kubah baratdaya kata Agus, teramati titik panas tertinggi mencapai 428 derajat Celcius. Sedangkan kubah tengah terdapat titik panas di tepi timur kubah mencapai 195 derajat Celcius.
“Sebaran area panas sedikit meluas di kubah baratdaya (hulu Kali Boyong) dan secara keseluruhan tidak terdapat titik ekstrusi magma baru,” tegas Agus.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, yang ditetapkan sejak November 2020.
Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh 3 kilometer dari puncak, dan Kali Gendol hingga sejauh 5 kilometer dari puncak.
Selain itu, guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Boyong hingga sejauh 5 kilometer dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak dan Bebeng hingga sejauh 7 kilometer dari puncak.
Ia menambahkan, jika terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung. ***
Discussion about this post