Bandung – PT Pindad (Persero) tengah fokus untuk memenuhi pesanan permintaan kendaraan taktis (rantis) ringan “Maung” dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam dua tahun ini.
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menyatakan, oleh karenanya pihaknya belum bisa mengakomodir semua permintaan dari luar negeri atas produk terbaru perusahaan pertahanan negara ini.
“Untuk ekspor sebenarnya sudah banyak permintaan, tapi kami coba memenuhi dulu kontrak dari Kementerian Pertahanan, targetnya dua tahun,” kata Abraham di PT Pindad Bandung, Selasa 19 September 2023.
Untuk kontrak tahap pertama katanya Abraham, Kementerian Pertahanan mengajukan permintaan sebanyak 5.000 unit mobil Maung.
Mobil tersebut diproyeksikan untuk penggunaan pejabat tinggi, pejabat menengah hingga untuk kebutuhan prajurit TNI.
“Saat ini kami sudah dapat kontrak tahap pertama 5.000 unit, nanti akan sampai 10.000. Untuk kontrak pertama itu 5.000 unit, targetnya dua tahun ke depan,” katanya.
Menurutnya, uebanyak 50 unit produksi awal mobil Maung akan dipamerkan pada peringatan HUT TNI 5 Oktober 2023 mendatang.
Kemudian setelah itu, akan dilanjutkan dengan produksi massal dengan target satu tahun mencapai 1.500 unit.
“Itu satu tahun 1.500 unit, sehingga tahun kedua ya kami sudah 3.000 dan lanjut terus sampai dengan 5.000,” tegasnya.
Abraham mengatakan, mobil Maung tersebut dirancang oleh Pindad, dengan memiliki rolling chassis monocoque, berpenggerak empat roda (4×4) dari pacuan mesin diesel empat silinder turbocharged.
Mobil itu berdaya 136 tenaga kuda, dapat melaju di kecepatan aman 100 kilometer per jam dengan jarak tempuh hingga 500 km, dan dilengkapi sistem komputerisasi.
Dengan memiliki spesifikasi itu lanjut Abraham, harga yang ditawarkan bisa bersaing dengan kendaraan Sub Urban Vehicle (SUV), meski belum bisa menyebutkannya.
“Harganya kalau saya bilang bersaing dengan mobil yang notabene SUV yang ada, jadi bisa kompetitif dan karena harga kita di bawah mereka,” kata Abraham. ***
Discussion about this post