Bandung – Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo tengah jadi sorotan publik, setelah pernyataannya dianggap meremehkan pekerjaan jurnalis saat berdialog dengan Najwa Shihab.
Kontroversi itu menyebabkan nama Ganjar Pranowo pun mendominasi perbincangan di media sosial, termasuk aplikasi X dan TikTok.
Pernyataan itu dilontarkan Ganjar saat berpartisipasi dalam acara Mata Najwa bertajuk ‘3 Bacapres Bicara Gagasan’ di UGM Yogyakarta, pada Selasa 19 September.
Ganjar menyinggung lulusan 10 terbaik idealnya mengambil peran sebagai dosen universitas, bukan sebagai pembawa acara atau MC.
“Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa jadi MC?,” ungkap Ganjar.
Mendengar sindiran dari mantan Gubernur Jateng itu, Najwa pun tidak terima dirinya disebut MC. Ia mengatakan, profesinya adalah seorang Jurnalis.
“Siapa Mas, MC? Saya Jurnalis bukan MC,” tegas Najwa.
“Bukan, jurnalis-lah kalau begitu,” kata Ganjar. Hal itu pun kembali membuat Najwa tidak terima. Menurutnya, profesi jurnalis merupakan profesi yang membanggakan.
Sementara itu warganet menganggap, pernyataan Ganjar tersebut justru terlihat merendahkan profesi MC dan Jurnalis.
Najwa menjelaskan, konteks pembahasan saat itu adalah tentang pentingnya dunia pendidikan diisi oleh orang-orang baik dan yang terbaik.
Sebab, hal itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia semakin baik.
“Jadi bukan soal tersinggung, biasa saja, agar tidak ke mana-mana. Pernyataan Ganjar Pranowo maksudnya tentang pentingnya institusi pendidikan mendapatkan orang-orang terbaik,” kata Najwa, Kamis 21 September 2023.
Ganjar saat itu menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen, bukan bekerja di bidang lain dalam program tersebut.
Menurut Najwa, saat itu ia merespons pernyataan Ganjar lantaran ingin tahu yang dimaksud dari Ganjar. Hal itu lantaran pernyataannya bisa disalahpahami oleh publik.
“Saya tentu perlu merespons saat itu karena tugas jurnalis, kan menjernihkan apa yang mungkin masih abu-abu. Makanya saya katakan bahwa profesi jurnalis itu membanggakan,” katanya.
Ia berharap, masyarakat memahami apa yang jadi isi pembicaraan dalam program itu, serta tak berpolemik dengan adanya informasi yang tidak lengkap dan juga tak jelas konteksnya.
“Saya senang dengan antusiasme publik terhadap berbagai isi dialog kemarin, tapi juga berharap publik jangan terjebak hanya fokus ke potongan-potongan detil dan kontroversial dari percakapan,” katanya.
Namun sesuai tujuan awal, acara ini diadakan bisa melihat secara utuh gagas-gagasan atau visi programatik dari setiap Bacapres.
“Yang penting kita semua sepakat, tiap profesi, baik jurnalis, MC, politikus, guru dan dosen juga profesi lain, punya peran pentingnya masing-masing. Dan di tiap profesi, sangat dibutuhkan orang-orang terbaik,” lanjutnya. ***
Discussion about this post