Garut – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Jawa Barat menyampaikan, jumlah korban keracunan yang meninggal bertambah jadi tiga orang.
Korban yang terakhir meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di rumah sakit.
“Ny. R 35 tahun,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani dalam keterangannya terkait pasien keracunan yang meninggal dunia di Garut, Kamis 12 Oktober 2023.
Korban diketahui bernama Risna, salah seorang yang mendapatkan penanganan medis. Kasus keracunan diduga dari makanan sate jebred atau sate kulit di Kecamatan Cilawu Garut.
Sebelumnya sudah ada dua orang meninggal dunia, yakni Mimin (61) warga Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya dan Cecep (48) warga Cilawu Garut.
Ia menyatakan, untuk korban keracunan ketiga kondisinya muntah-muntah dan diare, lalu dibawa ke Rumah Sakit Guntur Garut untuk mendapatkan penanganan medis.
“Muntah-muntah dan diare, dibawa ke RS Guntur oleh keluarga,” tegas Leli.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut Asep Surachman menambahkan, hasil dari pengecekan di lapangan jumlah korban keracunan pangan di Cilawu sebanyak 41 orang.
Dugaan sementara katanya, warga yang mengeluhkan sakit dengan gejala keracunan makanan itu diketahui setelah mengkonsumsi makanan jenis sate jebred atau sate kulit sapi.
Dampak dari keracunan itu mengeluhkan sakit diare, muntah-muntah dan mengalami demam.
Pasien yang paling banyak mengalami keracunan itu berusia 26-35 tahun. Lalun usia rentan berisiko tinggi yakni lansia dua orang, serta anak-anak tiga orang.
Ia mengimbau, masyarakat yang mengeluhkan sakit setelah menyantap makanan sate jebred, untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar cepat ditangani.
“Imbauan kepada masyarakat jika ditemukan warga dengan gejala dugaan keracunan pasca konsumsi jenis pangan tertentu, segera akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan koordinasi dengan pemerintahan setempat,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga dari Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut maupun luar daerah Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya mengeluhkan sakit mual, pusing dan muntah-muntah.
Para korban terpaksa mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Cilawu, pada Minggu 8 Oktober malam.
Sehari kemudian, warga yang keracunan bertambah. Bahkan ada dua orang lansia yang meninggal dunia yakni warga Garut dan warga Tasikmalaya, serta terakhir satu orang warga Garut. ***
Discussion about this post