Sumedang – Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cijeruk dengan sistem sanitary landfill di Desa Cijeruk Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang segera diaktifkan.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman pun langsung turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi dari warqa setempat.
“Sebelum diaktifkan, kami terlebih dahulu turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi warga. Sehingga saat TPSA itu diaktifkan segala sesuatunya sudah clear, atau tidak ada masalah yang muncul nantinya,” kata Herman, Jumat 13 Oktober 2023.
Menurutnya, TPSA Cijeruk dimulai pembangunannya pada 2002, namun menggantung. Lalu di bawah kepemimpinan Bupati Sumedang 2018-2023 Dony dan Erwan dituntaskan dan siap diaktifkan.
Untuk itu tidak boleh ada pembangunan yang menggantung harus jelas tindak lanjutnya. Jadi kesimpulannya TPSA Cijeruk harus diaktifkan.
“Sebab ada uang puluhan miliar rupiah di sana, yang digunakan untuk pembangunan TPSA Cijeruk. Jadi harus segera diaktifkan, sehingga keberadaannya bisa dirasakan masyarakat,” katanya.
Berdasarkan catatan hasil survei bersama tim beberapa waktu lalu, ada tanah warga di kawasan TPSA yang belum dibebaskan.
Pihaknya sudah melakukan tindak lanjut agar segera dianggarkan penggantian lahan warga di wilayah embung TPSA yang belum dibebaskan.
Herman pun memastikan, paling telat tahun 2024 sudah bisa dituntaskan.
“Jangan khawatir, masalah lahan warga yang terpakai segera diselesaikan, Paling telat tahun 2024, harus sudah beres. Sehingga TPSA Cijeruk bisa diaktifkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Herman.
Meski begitu, ia tidak bisa menampikan jika pengaktifan TPSA Cijeruk ada risikonya. Namun risiko yang bisa timbul itu harus bisa diminimalisasi dan mitigasi secara bersama-sama.
Bahkan, Herman minta kepada kepala desa setempat untuk memberikan informasi langsung kepadanya, jika ada sesuatu hal yang berkaitan dengan rencana pengaktifan TPSA itu.
“Pak Kades Cijeruk kalau ada apa bisa langsung WA saya. Kami tidak akan diam sebagai pemimpin harus bertanggung jawab. Segera beritahu saya jika ada apa-apa,” lanjutnya.
Herman menegaskan, jika pengaktifan TPSA Cijeruk bisa digunakan sesuai kesepakatan warga, dengan catatan aspirasi warga harus diserap.
Misalnya, sebagaimana aspirasi warga untuk jalan akses permanen ke depan sudah kami survei. Jalan tembus ke Cigendel itu akan didorong, tetapi tidak bisa pok torolong.
“Berikan kesempatan untuk mengikhtiarkan itu. Saya tidak menjanjikan lama atau cepat tapi saya kerja cepat mudah-mudahan secepatnya,” aku Herman.
Terkait hal itu, selama akses jalan masuk ke TPSA Cijeruk belum selesai, alternatifnya menggunakan jalan permukiman warga yang ada.
Herman menginstruksikan, agar truk angkutan sampah keluar masuk harus rapi, tidak ada satu pun sampah yang berceceran di jalan. Tidak boleh ada bau keluar.
“Saya akan ketat bikin SOP karena melewati jalan permukiman warga. Saya tidak mau ada air keluar dari truk sampah dan bau menyengat,” lanjutnya.***
Discussion about this post