Bandung – Pemkot Bandung Bandung telah menjajaki bantuan wilayah Cijeruk Kabupaten Sumedang sebagai tempat pembuangan akhir sementara (TPAS).
TPAS Cijeruk sebagai alternatif tempat penampungan sampah dari Kota Bandung, selama TPA Sarimukti belum bisa digunakan secara normal.
Diketahui, Bupati Sumedang sudah bicara memang belum ada yang mengelola lahan itu. Akan dibentuk TPA tapi belum dianggarkan, juga mengharapkan bantuan keuangan.
“Ini tetap diproses meski tidak jadi solusi utama karena kita terbatas kuota Sarimukti,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Senin 16 Oktober 2023.
Untuk pembangunan akses jalan menuju TPAS Cijeruk, Ema meminta bantuan Pemprov Jawa Barat untuk segera berkoodinasi dengan Pemkab Sumedang terkait hal itu.
“Makanya tidak bisa kalau langsung ditangani oleh Kota Bandung. Tentunya otoritasnya di Pj Gubernur Jawa Barat,” katanya.
Ia berharap, pembangunan TPAS Cijeruk bisa segera dilaksanakan, sebagai upaya menormalkan kembali ritase pengiriman sampah ke TPA.
“Mudah-mudahan pj gubernur bisa segera merespon dengan cepat, dan kita siap dengan segala konsekuensinya,” tegas Ema.
Sejauh ini, pembatasan jumlah pengangkutan sampah harian menuju zona darurat TPA Sarimukti masih dibatasi. Yakni dengan 165 ritase atau sekitar 660 ton pengiriman sampah setiap hari.
Ia pun menyampaikan, pihaknya telah menggandeng seluruh lapisan masyarakat untuk menuntaskan masa darurat Kota Bandung, yang akan berakhir 25 Oktober 2023.
“Harapannya, mereka bisa menyelesaikan sampah di tempatnya masing-masing, sehingga meminimalisir produksi sampah ke Sarimukti,” lanjutnya.
Ema mengakui, penanganan sampah tak bisa hanya dilakukan Pemkot Bandung. Namun, perlu ada dukungan dari semua pihak.
Oleh karena itu Ema Sumarna berharap, seluruh lini memiliki peran untuk mengolah sampah. ***
Discussion about this post