Kulonprogo – Jalur hulu antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates sudah steril hingga sudah bisa dilalui kereta api dengan kecepatan 40 km per jam.
Kereta pertama yang melewati yakni KA Argo Lawu relasi Solo Balapan – Gambir, pada pukul 11.35 WIB.
Jalur itui sebelumnya tidak dapat dilewati kereta api lantaran ajloknya KA 17 Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng – Gambir di Km 520+4 petak jalan antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates, Selasa kemarin.
Pihak KAI ucapkan terima kasih kepada semua stakeholders yang terlibat dalam proses normalisasi jalur rel antara Sentolo – Wates.
“Saat ini satu jalur rel sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas. Sejumlah perbaikan jalur rel terus dilakukan agar jalur ke dua segera dibuka,” kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya, Rabu 18 Oktober 2023.
Pasca kejadian anjloknya KA Argo Semeru dan diserempet KA Argo Wilis, KAI segera berupaya melakukan proses evakuasi sarana dan perbaikan jalur rel dengan melibatkan puluhan petugas.
KAI menggunakan 4 crane, 1 kereta penolong, serta 1 MTT. Mengenai penyebab kecelakaan, KAI bersama KNKT, Kemenhub dan Kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Mengenai pemberian kompensasi kepada penumpang terdampak, KAI mematuhi Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019, tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.
Sejauh ini, KAI mencatat terdapat total 32 korban luka ringan dan semua sudah diberikan layanan kesehatan. Empat orang di antaranya sempat dirawat di rumah sakit terdekat.
“KAI sampaikan mohon maaf atas kejadian tersebut. KAI dengan pihak terkait terus melakukan upaya normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” tegas Agus.
Proses evakuasi KA Argo Semeru yang terlibat kecelakaan dengan KA Argo Wilis di Sentolo Kulonprogo Yogyakarta. /dok. Antara.*
Sejumlah perjalanan KA mengalami keterlambatan kedatangan antara lain :
– KA 17 (Semeru), relasi Surabaya Gubeng – Gambir datang 00.35 lambat 295 menit
– KA 55 (Gajayana), relasi Surabaya Gubeng – Gambir datang 05.00 lambat 110 menit
– KA 9 (Argo Dwipangga), relasi Solo – Gambir datang 05.07 lambat 97 menit
– KA 57 (Brawijaya), relasi Malang – Gambir datang 07.06 lambat 127 menit
– KA 59 (Bima), relasi Surabaya Gubeng – Gambir, diperkirakan datang 09.44 lambat 224 menit
– KA 139 (Senja Utama Yogyakarta), relasi Yogyakarta – Pasar Senen, datang 01.43 lambat 40 menit
– KA 87 (Senja Utama Solo), relasi Solo – Pasar Senen, datang 04.14 lambat 79 menit
– KA 103 (Singasari), relasi Yogyakarta – Pasar Senen, datang 07.07 lambat 58 menit
Untuk kompensasi keterlambatan KA antarkota :
1. Keterlambatan keberangkatan kereta api lebih dari 1 jam, penumpang dapat membatalkan tiket dan mendapatkan pengembalian seluruh biaya tiket. Jika tidak membatalkan tiket, maka:
a. Diberikan minuman ringan untuk keterlambatan lebih dari 1 jam.
b. Diberikan minuman dan makanan ringan berat untuk keterlambatan lebih dari 3 jam.
2. Apabila kereta api antarkota terlambat datang di stasiun tujuan, maka penumpang mendapatkan:
a. Makanan dan minuman ringan pada jam ketiga keterlambatan.
b. Makanan dan minuman berat pada jam kelima keterlambatan.
c. Penumpang dapat memilih melanjutkan perjalanan atau beralih ke transportasi lain dan mendapat penggantian uang tiket.
3. Bila terdapat hambatan dalam perjalanan, sehingga kereta tidak dapat melanjutkan ke stasiun tujuan, maka penyelenggara wajib:
a. Menyediakan kereta atau transportasi lain sampai stasiun tujuan.
b. Memberi ganti kerugian seharga tiket. ***
Discussion about this post