Bandung – Satreskrim Polrestabes Bandung gelar reka ulang (rekonstruksi) penganiayaan yang dilakukan Samuel Sunarya, terhadap drg. Vissi El Alexandra di Mapolrestabes Bandung.
Korban Vissy pun hadir didampingi seorang perempuan lainnya, yang bersembunyi dengan mengenakan masker di balik petugas polisi yang berseragam.
Vissy tidak turut dalam pelaksanaan rekonstruksi. Namun perannya digantikan oleh seorang polwan anggota satreskrim.
Sementara pelaku Samuel terlihat melakukan beberapa adegan, dalam rekonstruksi tersebut. Saat rekonstruksi, Samuel menjelaskan peristiwa yang terjadi.
“Dia (Vissi) yang share live location ke saya katanya ‘Ini lokasi gua, kalau lebih dari sejam saya tunggu lu pengecut’. Saya dateng karena tantangan dan karena laki-laki aja ditantangin,” aku Samuel kepada penyidik.
Hal itu pun menjadi awal mula, yang meniatkan Samuel untuk mendatangi tempat praktik Vissy. Setibanya di tempat Vissy, Samuel pun langsung bertemu dengan Vissy.
Setelah mereka terlibat cekcok, Samuel mengeluarkan pisau yang dibawanya untuk menakuti Vissi. Namun kata Samuel, Vissi ternyata tidak gentar dan malah makin mendekatinya.
Samuel mengaku tak punya niat untuk melukai Vissi, meski sudah membawa pisau. Keributan pun berlanjut di teras tempat kerja (praktik) Vissy.
Saat terjadicekcok lanjutnya, tiba-tiba Vissi memukulnya berulangkali ke bagian wajah. Kacamata yang dikenakan Samuel pun sampai terpental.
“Yang pertama pukulan kena telinga, lalu sekitar mata kiri dan kanan, bagian kepala-lah semuanya. Bahkan sampai kacamata saya jatuh ke lantai dan dia remukin,” katanya.
Menerima pukulan itu, Samuel lalu memasukkan pisau yang telah dibawanya ke jaket, langsung memukul balik Vissi pada bagian kepala menggunakan tangan kosong.
Samuel menegaskan, tidak ada penusukan yang dilakukan terhadap Vissi. Ia pun mengaku tak sekuat tenaga memukul Vissi.
“Berkali-kali baru saya taruh pisau yang memang sudah di dalam kantong celana atau jaket. Saya pukul lalu ke arah kepala kiri dengan tangan kosong, satu kali,” tegasnya.
Setelah memukul Vissi lanjut Samuel, tiba-tiba datang seorang pria yang langsung memukulnya sampai terpental.
Samuel tak balik membalas pukulan pria itu. Ia lalu pergi dari klinik dan meminta dilakukan visum di Polsek Andir. Ia pun mengaku telah melapor ke polisi menjadi korban pengeroyokan.
“Saya bilang lagi ke orangnya ‘Awas aja lu saya cari’ terus saya ke Polsek Andir untuk cari surat visum,” katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Agta Bhuwana Putra menyatakan, ada 23 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.
Agta mengatakan, dalam rekonstruksi itu terungkap jika Samuel memang sempat menusukkan pisau yang dibawanya kepada korban. Namun serangan itu berhasil dihindarkan oleh Vissy.
“Setelah pelaku dipukul oleh korban baru di situ terjadi penusukan, dikeluarin ditendang dan membabi buta, ada penusukan tapi tidak kena,” ungkap Agta, Jumat 27 Oktober 2023.
Mengenai motif menurut Agta, kesimpulan penyidik Samuel tipikal orang yang mudah terprovokasi.
Saat ia menantang korbannya dan oleh korbannya ditantang balik, hal itu yang membuat Samuel nekat mendatangi tempat kerja korban.
“Bisa disimpulkan, dia itu pertama kali melakukan provokasi melalui Instagram DM, karena memang terjadi perdebatan dan ada tantangan untuk menghampiri korban,” lanjutnya.
Agta memastikan, tidak ada permasalahan apapun yang memicu Samuel menyerang Vissy. Hanya karena tantangannya dari Vissy, Samuel pun akhirnya terprovokasi.
“Tidak ada sebab karena dari pihak korban pun tidak merasa ada permasalahan, dan tidak ada komunikasi sebelumnya”.***
Discussion about this post