Bandung – Alat pemantau aktivitas Gunung Tangkubanparahu yang berada di perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang hilang digasak pencuri.
Akibatnya, pos pengamatan tak dapat menerima data kondisi lapangan berupa data CCTV, Seismik dan GPS. Sehingga monitoring tidak dapat diamati secara optimal.
“Semua data lapangan tak dapat diterima di pos pengamatan. Menyebabkan monitoring tidak dapat diamati secara optimal,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Tangkubanparahu Adzan Anugrah Indiarsyah, Selasa 31 Oktober 2023.
Aksi pencurian itu terungkap saat petugas di pos pengamatan Gunung Api Tangkubanparahu tidak menerima data pemantauan dari lapangan.
Yakni berupa data CCTV, Seismik serta GPS, pada Sabtu 28 Oktober sekitar pukul 19.06 WIB.
“Ada keanehan, kok data dari lapangan tak masuk ke pos pengamatan. Ini tidak biasa terjadi, apa karena terjadi kerusakan atau ada faktor lain,” katanya.
Oleh karena itu, tiga petugas pengamat Gunung Api Tangkubanparahu yakni Ilham Mardikayanta, Adzan Anugrah Indiarsyah dan Asep Saepuloh, melakukan pemeriksaan ke lapangan.
“Peralatan itu berada di bangunan pos lama kawasan puncak. Ternyata tak adanya data lapangan yang masuk ke pos pengamatan, karena sejumlah peralatan ada yang mencuri,” tegas Adzan.
Ia menyatakan, kabel jaringan dan kabel sistem power peralatan pemantauan/monitoring hilang dicuri.
Peralatan tersebut sangat vital karena berfungsi untuk memonitoring aktivitas Gunung Tangkubanparahu secara detail.
“Saya kaget mendapati sistem power dan jaringan peralatan pemantauan itu hilang dicuri. Kami jadi tidak bisa mengamati aktivitas Gunung Tangkubanparahu. Ironi memang, keberadaan alat itu sangat vital tapi malah dijadikan sasaran aksi pencurian,” katanya.
Pihaknya sudah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. “Hari ini (Selasa) sudah kami laporkan ke Polsek Sagalaherang,” lanjutnya.***
Discussion about this post