Jakarta – Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus 4 anak yang ditemukan tewas berjejer di atas kasur dalam kamar sebuah kontrakan di Gang Haji Roman Jagakarsa Jakarta Selatan.
Berdasarkan keterangan polisi, kasus tersebut saat ini sudah dinaikkan ke tahap penyidikan.
“Kami sudah meningkatkan penyelidikan ke tahap penyidikan, kami temukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Kamis 7 Desember 2023.
Menurut Ade Ary, kasus dugaan KDRT Panca Darmasyah (41) terhadap istrinya D yang juga ibu dari anak-anak korban, belum naik ke tahap penyidikan.
Alasannya, sang istri belum bisa dimintai keterangan mengingat masih menjalani perawatan di RS Pasar Minggu
“Kasus penemuan mayat sudah naik. Sedangkan kasus KDRT-nya belum (naik tahap penyidikan) karena korban belum bisa diambil keterangan,” katanya.
Sejauh ini, sedikitnya lima saksi sudah dimintai keterangan. Termasuk dari pihak keluarga Panca, keluarga D dan juga tetangga sekitar.
Sementara itu Asmaro Dwi (64) pemilik kontrakan menyatakan, awalnya adiknya menyuruh untuk melihat rumah yang disewa Panca.
Namun, Asmoro mengaku heran mengapa ia tiba-tiba disuruh mengecek rumah tersebut,
“Adik saya WhatsApp ke saya, ‘Tolong lihat kontrakan pakai kunci’. Karena di story WhatsApp Pak Panca sementara numpang di rumah teman, Kamis baru pulang’,” katanya.
Adiknya pun kembali menyuruh Asmaro mengecek kontrakan tersebut. Sebab, bau busuk dari kontrakan mulai tercium menyengat.
“Saya di WA adik-adik saya, ‘Tolong lihat kontrakan, kayaknya ada tikus kali mati, bau busuk’. Saya bilang, ‘Iya dari sini kok baunya nyengat banget’,” katanya.
Sebelum kontrakan itu dibuka secara paksa, Asmaro mengaku sempat mengirim pesan WA ke istri Panca, yang saat itu berada di rumah sakit. Ia meminta izin membongkar pintu kontrakan.
“Saya bilang mau bongkar paksa pintu karena kunci duplikat sama pengontrak yang dulu-dulu nggak dibalikin,” demikian pesan Asmaro kepada istri Panca.
Asmaro pun membuka pintu kontrakan itu disaksikan ketua RT dan beberapa warga. Ia juga memastikan, kontrakan tersebut dalam kondisi kosong.
“Kontrakan udah kosong. Lalu adik saya menuju kontrakan tersebut. Saya pun panggil orang yang biasa bantu saya. Kita bongkar karena 15 kali saya telepon (Panca) nggak ada balasan, jadi kita bongkar saja,” tegas Asmoro.
Hingga akhirnya pemilik kontrakan itu memutuskan untuk mendobrak pintu kontrakan. Saat itulah mayat 4 bocah ditemukan dalam kamar, sedangkan Panca ditemukan tergeletak terluka di kamar mandi. ***
Discussion about this post