Purwakarta – Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan progres Program Citarum Harum
Salah satunya terkait penanganan sampah yang mengalami kemajuan, yang mencapai sekitar 2.800 ton per hari.
“Jabar mengalami dampak luar biasa dari Citarum,” sebut Emil saat berkunjung ke Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, seperti dilansir Antara.
Emil berkunjung ke Waduk Jatiluhur bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa 15 Maret 2022.
Dampak luar biasa tersebut antara lain penghasil listrik dan, irigasi. Bahkan sumber air Jakarta juga semuanya dari Citarum lewat Waduk Jatiluhur.
Ia memaparkan, hampir sepertiga wilayah di Jawa Barat terkena dampak yang besar dari Sungai Citarum.
Ia juga menegaskan, indeks kualitas air Citarum yang masuk kategori cemar ringan dengan skor 60.
Capaian itu berkat kerja semua pihak, termasuk dari para komandan sektor.
Sehingga indeks kualitas air Citarum dari cemar berat telah menjadi cemar ringan.
Dampak dari kemajuan kualitas air Citarum itu tampak pada dua fenomena sosial yang dapat disaksikan dari munculnya aktivitas di sekitar sungai.
“Dua fenomena itu, ikan yang dulu hilang hadir lagi dan anak-anak kampung bisa berenang lagi pada kondisi sungai yang telah mengalami perbaikan,” tegasnya.
Emil juga melaporkan, 12 kegiatan mengenai Citarum Harum yang terus diupayakan, yang sudah dilakukan sejak tahun 2019.
Dari target penghijauan lahan kritis 15.000 hektar, sampai saat ini sekitar 3.100 hektar lahan kritis sudah dihijaukan.
“Luasan tersebut akumulatif capaian selama 2019 – 2021,” katanya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi bantuan dari World Bank untuk percepatan Program Citarum Harum.
“Lewat bantuan dari World Bank sebesar 100 juta cdolar AS, diharapkan di Kabupaten Bandung pengelolaan air limbah domestik tahun depan, Insyaallah bisa tercapai sesuai target”.
Begitu pun mengenai penanganan sampah yang targetnya 3.000 ton bisa terkelola dengan baik.
“Dari target 3.000 ton sampah yang ditangani sudah mencapai 2.800 ton per hari. Tinggal sedikit lagi target tercapai, juga tentunya dengan zero waste program yang terus kita tingkatkan,” papar Emil.
Sementara mengenai penanganan limbah peternakan emil menjelaskan, sejauh ini sudah sesuai target.
“Di Perpres dari target 26.800, kita sudah menangani 26.900 ekor sapi, yang limbahnya bisa dijangkau oleh sistem untuk dikelola lebih berkelanjutan,” katanya.
Terkait penegakan hukum Ridwan Kamil menambahkan, dalam pelaksanaannya lebih memakai pendekatan humanis dan kinerja yang proaktif.
“Kita lebih proaktif, selama tiga tahun sudah 204 kasus pengaduan yang ditindaklanjuti. Antaranya ada 34 kasus yang sudah masuk pengadilan baik perdata, maupun pidana dan 17 kasus dikenai sanksi administratif,” tegasnya.
Emil pun mengapresiasi 78 institusi pendidikan yang turut bergabung memberikan edukasi kepada masyarakat, mengenai Program Citarum Harum.
“Jumlah itu sudah sangat jauh lima kali lipat dari target, dengan adanya penambahan 24 komunitas yang terlibat”.***
Discussion about this post